ELSINDO, PALU- Sembilan siswa dan satu guru SMP Negeri 1 Palu, mendapatkan piagaman penghargaan dan apresiasi terharap Hak Cipta Karya Tulis, penghargaan itu diberikan oleh Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Ham RI, baru-baru ini.
Adapun sembilan siswa tersebut, bernama Nadya Carrisa Wongkar, Jovina Julia Evanarme, Uci Zatilla Furqani, Gracia Aneke Gisela Aruroh, Desy Pritasari, Maria Aurora Evelyns Rorong, Vanesa Gledys Abigail, Britney, Laila Syavila R, dan satu guru Isnawati Nurdin.
Guru Pembimbing SMPN 1 Palu, Isnawati mengatakan, sembilan siswanya itu telah meraih prestasi terbaik di bidang Cerpen. Bahkan ada dua siswanya bernama Nadya dan Jovina mewakili Sulteng, dan telah masuk tahap final di ajang Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (Osebi) Tingkat Nasional.
“Kami berharap lebih banyak siswa yang lebih gemar menulis, tidak sebatas cerpen tetapi juga lainya,” ungkap Isnawati, melalui ponselnya, belum lama ini.
Isnawati mengatakan, dua siswanya yang mewakili Sulteng di ajang Osebi, sedang melalui tahap tes tulis dan wawancara.
“Insya allah 23 Februari baru akan mulai mengikuti pameran online, dan 25-26 Februari merupakan acara puncaknya, untuk mengetahui apakah mereka dapat medali atau tidak, kami berharap mereka dapat prestasi terbaik,” ujar Isnawati, yang juga pembina dari peserta menulis Cerpen SMP.
Kata Isnawati, dua siswa SMPN 1 Palu masuk 10 besar, semoga di tingkat nasional bisa meraih juara, sesuai apa yang diharapkan bersama.
“Persiapan kami sejauh ini melakukan latihan rutin menulis cerpen, dengan tema bebas, kemudian dikoreksi bersama-sama, saling memberi masukan. Namun tidak lepas dari menulis cerpen yang baik, seperti settingnya tokoh, alur cerita konflik dan lainya, nilai pesan moral sangat prioritas saat mereka diberikan bimbingan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Palu, Yusri mengatakan, sekolah yang dipimpinya memiliki konsep literasi yang berbeda, yakni pola peminatan.
“Dimana kami memberikan ruang kepada siswa bukan hanya menjadi pembaca, pendengar, tapi juga pencerita yang tentunya melatih mental dan keberanian siswa dalam bercerita didepan seluruh teman-temannya,” jelas Yusri.
Yusri mengatakan, tetap mendorong dan memotivasi seluruh siswa untuk rajin mengunjungi perpustakaan dan membaca buku, sebagai realisasi dari program literasi itu sendiri. “Hanya saja kami juga membuat pola lain agar program literasi bisa betul betul maksimal dan menjadi budaya di SMPN 1 Palu ,” pungkasnya. (*/AH)