Dewan Kesenian Sigi Gandeng Warga Lindu Wujudkan FDL 2025 yang Berkelanjutan

Dewan Kesenian Sigi
Ketua Dewan Kesenian Sigi, Akbar (kanan)

ELSINDO, SIGIDewan Kesenian Kabupaten Sigi menggandeng masyarakat Lindu untuk mewujudkan Festival Danau Lindu (FDL) 2025 sebagai agenda budaya yang berkelanjutan. Dewan Kesenian tidak hanya menyusun konsep seni dan budaya, tetapi juga melibatkan masyarakat setempat secara aktif dalam setiap tahap pelaksanaan festival.

Ketua Dewan Kesenian Sigi, Akbar menyampaikan bahwa pihaknya sejak awal telah diundang langsung oleh Bupati Sigi untuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan FDL 2025.

“Kami diundang ke kediaman Bupati dan diajak berdiskusi sebagai lembaga strategis yang terkait pada seni dan budaya, termasuk bagaimana mengelola, melestarikan, dan menjaga ekosistem kebudayaan di Kabupaten Sigi,” ujarnya.

Kata Akbar, dalam pertemuan itu, Bupati menyampaikan lima poin penting, di antaranya keterlibatan penuh masyarakat Lindu, prinsip konservasi, integrasi program pariwisata berkelanjutan, serta pentingnya dampak jangka panjang dari festival. “FDL 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ruang hiburan sesaat, melainkan menjadi pemicu tumbuhnya aktivitas wisata secara konsisten dan berkelanjutan,” katanya.

Kata dia, selama dua bulan terakhir, Dewan Kesenian telah melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah kecamatan, desa, serta pemuda Lindu. Respons masyarakat sangat antusias. Setiap desa telah mengusulkan sedikitnya 20 warga untuk dilibatkan sebagai pelaku utama, bahkan kini tercatat lebih dari 100 orang siap terlibat.

“Masyarakat Lindu sangat bahagia. Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Kami akan buatkan SK dan melapor ke panitia kabupaten,” ujarnya.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, Dewan Kesenian, dan masyarakat, FDL 2025 diharapkan menjadi festival rakyat sejati yang tidak hanya menampilkan kekayaan budaya, tetapi juga memperkuat identitas lokal dan potensi ekonomi berbasis pariwisata.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Dewan Kesenian bukan penyelenggara utama, melainkan pendamping. Penyelenggara tetap dipegang oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

FDL tahun 2025 akan diselenggarakan pada 3 sampai 5 Juli mendatang.(**)