ELSINDO, MORUT– Bappeda Provinsi Sulteng menggelar rapat koordinasi Tim Koordinasi Penggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) di Palu, Rabu (23/7).
Rakor ini mengangkat Tema “Sinergi Penanggulangan Kemiskinan dan Pencegahan Stunting untuk Membangun
Generasi Unggul di Sulawesi Tengah Tahun 2025” diikuti para wakil kepala daerah se-Sulteng, termasuk Wabup Morut H.Djira.
Kegiatan ini memaparkan berbagai langkah konkret pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi persoalan mendasar yang menghambat pembangunan sumber daya manusia, khususnya kemiskinan ekstrim dan stunting.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A Lamadjido dalam sambutannya mengatakan “Para wakil kepala daerah adalah Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Mau tidak mau, kita harus tahu dan paham betul tentang stunting,” ungkap Reny A Lamadjido.
Pada tahun 2024, enam kabupaten di Sulteng mencatat penurunan Stunting yang signifikan termasuk Morut.
Parigi Moutong turun sebesar 6,2 persen menjadi 22,3 % , Tojo Una-Una turun 4,7 % menjadi 16,6 % , Donggala turun dari 34,1 % menjadi 29,6 % , Poso turun 5,4 % menjadi 21,1 %.
Sedangkan Morowali Utara turun dari 24,7 % menjadi 20,4 % , Morowali turun 3,4 % menjadi 22,6 % .
Harapannya angka ini akan terus menurun ke depan lewat intervensi yang tepat dan lebih intensif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Morut sendiri memperoleh insentif keuangan dari pemerintah pusat sekitar Rp5 miliar pada tahun 2025 ini atas keberhasilan penurunan stunting itu.(**)















