ELSINDO, PALU— Program “Berani Sehat”, salah satu dari sembilan program unggulan “9 Berani” yang digagas Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, M.Si bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, menunjukkan capaian luar biasa. Dalam kurun waktu delapan bulan sejak dicanangkan pada 13 April 2025, jumlah warga yang terdaftar sebagai peserta telah mencapai 110.348 jiwa.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Fatma A. Deu, menjelaskan bahwa di awal peluncuran, program ini hanya mencakup sekitar 57 ribu peserta berdasarkan data by name by address dalam MoU antara Pemerintah Provinsi Sulteng dan BPJS Kesehatan. Namun, hingga 22 Oktober 2025, jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat.
“Perkembangan kepesertaan cukup signifikan. Dari awalnya 57 ribu jiwa, kini sudah mencapai 110.348 jiwa. Artinya ada penambahan lebih dari 50 ribu peserta,” jelas Fatma, Selasa, 22 Oktober 2025.
Program Berani Sehat dirancang untuk menjamin akses layanan kesehatan masyarakat Sulteng secara mudah dan merata. Warga yang memiliki KTP Sulawesi Tengah dapat langsung memperoleh pelayanan di Puskesmas maupun Rumah Sakit, hanya dengan menunjukkan identitas tanpa harus memikirkan biaya.
“Ketika masyarakat datang berobat, data kependudukannya diinput oleh petugas kesehatan. Jika NIK aktif dan sesuai domisili, langsung kami daftarkan. Jadi benar-benar berbasis data penduduk,” ungkapnya.
Tren pendaftaran peserta terus meningkat setiap bulan. Pada September tercatat 8.363 peserta baru, sedangkan pada periode 1–20 Oktober sudah mencapai 8.961 peserta, bahkan sebelum bulan berakhir.
Menurut Fatma, peningkatan ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dan efektivitas program dalam memberikan perlindungan kesehatan. Selain masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan pun ikut terbantu.
“Rumah sakit tidak bisa menolak pasien, dan dengan adanya program ini, biaya pelayanan mereka terjamin. Jadi masyarakat tertolong, rumah sakit pun terbantu,” katanya.
Saat ini, program Berani Sehat telah mencakup seluruh fasilitas kesehatan di Sulawesi Tengah, yakni 219 Puskesmas dan 40 Rumah Sakit, serta berlaku pula bagi warga Sulteng yang membutuhkan perawatan di luar daerah, asalkan memiliki KTP Sulteng yang aktif.
Dari sisi pembiayaan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan anggaran sebesar Rp68 miliar lebih, dengan realisasi hingga September telah mencapai Rp43 miliar lebih. Anggaran ini akan terus digunakan untuk menjamin pelayanan hingga Desember 2025.(del)















