Bulog Sulteng Resmi Salurkan Bantuan Pangan Alokasi Oktober-November 2025

Peluncuran Progam Bantuan Pangan (Banpang) alokasi Oktober - November 2025, yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Sulteng, Reny A. Lamadjido beserta Forkopimda di halaman Kantor Bulog Sulteng, Kota Palu, Kamis (30/10/202). FOTO : ELSINDO.

Elsindo, Palu – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah melaksanakan peluncuran Bantuan Pangan (Banpang) alokasi Oktober – November 2025.

Kegiatan peluncuran Bantuan Pangan diselenggarakan di Kantor Bulog Sulteng, Kamis (30/10/202). Acara ini juga dihadiri langsung Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido beserta Forkopimda.

Pemimpin Bulog Kanwil Sulteng, Jusri mengatakan bahwa program ini menyalurkan bantuan berupa 4.665,48 ton beras dan 933.096 liter minyak goreng bagi 233.274 keluarga penerima bantuan pangan (PBP) di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. 

“Data penerima bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial. Stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 21.000 ton,” kata Pinwil Bulog.

Selain itu, Jusri mengaku mendapat tambahan pasokan besar sebanyak 6.000 ton dari Sulawesi Selatan yang masih dalam perjalanan. Menurutnya, dengan jumlah tersebut Bulog memastikan ketahanan stok beras di Sulawesi Tengah aman hingga Februari 2026.

“Untuk stok, kami pastikan aman empat hingga lima bulan ke depan. Bahkan masih ada tambahan beras dari Sulsel yang sedang dalam perjalanan,” ujar Jusri.

Pihaknya Bulog Sulteng juga komitmen untuk menyerap hasil panen petani lokal, terutama di daerah Parigi Moutong, Luwuk Banggai, Morowali Utara, serta kawasan Pantai Timur dan Pantai Barat. Ia membantah bahwa isu Bulog tidak membeli beras petani itu tidak benar. 

“Bulog setiap saat siap membeli beras petani selama kualitasnya sesuai standar. Tidak ada istilah tidak membeli. Kami justru sangat berterima kasih jika masih ada beras petani yang bisa masuk ke Bulog,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Reny A Lamadjido menyampaikan apresiasi atas kesiapan Bulog dan seluruh pihak yang terlibat dalam peluncuran Banpang. Menurutnya, bantuan pangan ini bukan sekadar program sosial, tetapi juga bagian dari upaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Upaya kita ini bukan sekadar memberi bantuan, tetapi juga membangun rasa aman dan percaya diri masyarakat bahwa pemerintah selalu hadir,” ujar Reny.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memperkuat ketahanan pangan dan penanganan stunting. Reny menyebut angka stunting di Sulawesi Tengah masih berada pada level 24 persen, dan intervensi sektor pangan menjadi bagian penting dari penurunan angka tersebut.

“Kalau pangan tidak terpenuhi, mustahil kita bisa mencapai Indonesia Emas. Karena itu, kita harus serius memastikan pangan tersedia dan merata,” jelasnya. (FA)