Capaian Vaksin Pneumonia di Sulteng Masih Rendah, Dinkes Dorong Orang Tua Aktif Imunisasi Anak

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr. Jumriani. (FOTO:FADEL)

ELSINDO, PALU- Pemerintah terus mendorong masyarakat agar aktif membawa anak-anak mereka mengikuti imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) atau vaksin pneumonia yang kini diberikan secara gratis di seluruh Indonesia. Vaksin ini penting untuk mencegah penyakit radang paru-paru yang banyak menyerang anak-anak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr. Jumriani, menjelaskan bahwa vaksin PCV diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia satu bulan, dua bulan, dan satu tahun. “Pemberian vaksin PCV ini untuk mencegah supaya tidak terjadi penyakit radang paru-paru. Mumpung gratis, semua anak-anak sebaiknya divaksin,” ujarnya di Palu.

Menurut data Dinas Kesehatan Sulteng, target sasaran vaksinasi PCV tahun ini mencapai 53.126 anak. Namun hingga Agustus 2025 atau Triwulan III, capaian baru sekitar 34,95 persen. Beberapa kabupaten bahkan masih tergolong rendah, di bawah 20 persen, seperti Tojo Una-Una, Sigi, Banggai Laut, dan Morowali Utara.

“Angka kematian karena pneumonia masih tinggi. Karena itu vaksin PCV menjadi langkah pencegahan yang sangat penting. Dulu vaksin ini berbayar di dokter spesialis, tapi sekarang sudah ditanggung pemerintah,” jelas dr. Jumriani.

Ia menambahkan, penurunan capaian imunisasi tidak hanya berdampak pada pneumonia, tetapi juga memicu munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah. “Sekarang di Parigi Moutong sedang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dengan lebih dari 70 anak terjangkit. Ini karena cakupan imunisasi campak di sana menurun,” ungkapnya.

Dinkes Sulteng harap lintas sektor dapat membantu untuk meningkatkan capaian imunisasi, meniru keberhasilan kolaborasi saat vaksinasi COVID-19. “Kesehatan tidak bisa jalan sendiri. Harus bergerak bersama, lintas sektor, seperti waktu vaksin COVID kemarin. Petugas kesehatan tugasnya menyuntik, tapi yang menggerakkan masyarakat harus semua pihak,” tegasnya.

Selain mencegah penyakit menular, imunisasi juga berperan penting dalam menurunkan angka stunting. “Kalau anak sehat, pertumbuhannya pasti baik. Jadi imunisasi ini juga bagian dari upaya kita mencegah stunting,” pungkasnya.(del)