ELSINDO, SIGI– Ketua Garda Pemuda Nasdem Sigi, Imran Latjedi pastikan dirinya tidak bakal maju lagi dalam kontestasi Pileg 2024 mendatang.
“Keputusan partai sudah sangat jelas bahwa saya tidak ikut dalam kontestasi Pileg 2024,” kata Imran kepada media ini, Minggu, 7 Mei 2023.
Meski demikian, Imran mengatakan tidak akan pindah ke partai lain meski dirinya tidak diakomodir oleh partai besutan Surya Paloh untuk maju Pileg 2024 di Sigi.
Anggota DPRD Periode 2019-2024 itu mengaku akan mengawal perjuangan dan kemenangan partai Nasdem di kabupaten Sigi pada Pemilu 2024.
Bagi dia, Nasdem adalah “CINTA SEJATI” yang sudah memberikan ruang yang paling besar pada dirinya. “Ini merupakan sebuah kehormatan yang tidak bisa dinilai dengan materi,” ujarnya.
Mantan Kades Lolu itu mengatakan, Partai Nasdem sudah sangat melekat dihatinya. “Saya sudah lama berpartai, baru saya dapatkan partai yang responnya cepat dalam hal darurat, salah satu contoh misal kalau ada bencana. Giat giat sosial tanpa jedah, tanpa melihat momentum. Intinya partai ini hadir mengusung slogan perubahan tentu harus bisa tampil beda seperti yang lain,” sebutnya.
Selain itu kata dia, yang paling menarik adalah ketika kader atau petugas partai Nasdem yang ada di legislatif, partai tak pernahkah intervensi, kami sangat di beri ruang kebebasan untuk mengambil langkah atau putusan sendiri.
“Saya teringat kata kata kk Ahmad Ali sewaktu pasca pelantikan dewan kami silaturahmi di rumah beliau. Ada pesan yang tertanam dalam di benakku dan sampai hari ini tidak bisa saya lupakan, yaitu jika anda jadi dewan hari ini kerja anda sama saja dengan dewan yang kemarin-kemarin dalam tanda kutip maka berhenti anda menjadi dewan. Ini yang menjadi acuan saya di DPR bukan mau dibilang tampil beda, tapi memang menjadi Anleg yang seyogyanya sebagai wakil rakyat kita harus peka dengan apa yang terjadi di rakyat kita saat ini,” ceritanya.
Satu hal lagi yang membuat Imran bertahan dan makin cinta di Nasdem. Selama ini kata dia, belum pernah melihat kalau ada partai seperti Nasdem yang kerjanya tiap hari membagi sembako atau beras tanpa jedah di Sulawesi Tengah.
“Artinya apa, jika semua partai melakukan hal sama tanpa jedah maka perlahan semua terbantu. Saya juga belum melihat petinggi partai seperti model Kk Ahmad Ali dan Kk Nilam pimpinan Nasdem Sulteng yangg sekarang ketua DPRD provinsi yang tiap tahunnya selalu meumrohkan para iman atau rakyat biasa tiap tahun, tidak kurang dari 50 orang dengan biaya sendiri,” ujarnya.
“Apalagi bicara soal bantuan rumah ibadah itu sudah lagu wajib bagi mereka berdua, dan masih banyak lagi peran-peran luar biasa tuk kepentingan Sulteng yang mereka lakukan yang mungkin orang lain tdk bisa melihatnya,” tambahnya.
Olehnya Imran mengaku sangat bangga berada dalam lingkaran Nasdem. “Karnena itu sebenarnya sampai saya sangat suka partai ini,” tuturnya.(**)