ELSINDO, PALU – Universitas Abdul Aziz Lamadjido (Azlam) menggelar acara Halalbihalal sekaligus syukuran dalam rangka Dies Natalis ke- di Aula Kampus Azlam, Sabtu, 12 April 2025. Momen penuh kehangatan ini menjadi refleksi perjalanan kampus dalam membangun pendidikan unggulan di Sulawesi Tengah.
Ketua Yayasan Universitas Azlam, Ir. Rendy Lamadjido, MBA, mengungkapkan bahwa Azlam merupakan hasil penyatuan dua perguruan tinggi swasta tertua di Sulteng, yakni STIE dan STISIPOL. Tiga tahun lalu, kedua institusi itu resmi naik status menjadi universitas.
“Walaupun status universitas baru tiga tahun, namun sejarah pendidikannya sudah berjalan selama 47 tahun. Inilah sekolah tinggi pertama di Sulteng yang menjadi pondasi lahirnya Universitas Azlam,” ujar Rendy.
Rendy menambahkan, sejak transformasi menjadi universitas, jumlah program studi meningkat dari empat menjadi sepuluh prodi yang tersebar di lima fakultas. Bahkan, dalam waktu dekat Azlam akan membuka Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai cikal bakal lahirnya Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Masyarakat. Selain itu, pengajuan pembentukan Fakultas Teknik dengan jurusan Pertambangan juga sedang menunggu persetujuan Kementerian Dikti.
“Semua ini kami lakukan untuk mencerdaskan masyarakat Sulawesi Tengah. Kami tidak mengejar gaya-gayaan, tapi benar-benar berkomitmen pada kualitas dan pengabdian. Tahun ini, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah yang akan memberikan beasiswa kepada 1.000 mahasiswa,” tegasnya.
Dalam penguatan kapasitas lulusan, Azlam juga menginisiasi program pembelajaran bahasa asing. Mulai tahun ini, setiap mahasiswa wajib memilih salah satu dari tiga bahasa Arab, Mandarin, dan Inggris, untuk dikuasai selama masa studi. Universitas bahkan telah bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri untuk pembentukan jurusan Bahasa dan Budaya Arab, serta mempersiapkan laboratorium bahasa yang mendukung.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Universitas Azlam sekaligus Ketua Panitia Dies Natalis, Dr. Rudin, M.Sos., MM, menyampaikan bahwa perayaan ulang tahun kampus ke-2 ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Training of Trainers (TOT) untuk dosen dan staf.
“Pelatihan ini bukan sekadar peningkatan kapasitas, tetapi juga bagian dari sumbangsih amal jariah Azlam kepada masyarakat. Salah satu tujuannya adalah menyeleksi guru-guru agama yang memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik,” ujarnya.
Puncak perayaan Dies Natalis akan digelar pada akhir April dengan pelaksanaan wisuda Pascasarjana dan Sarjana Universitas Azlam.
Universitas Azlam terus berbenah, menjelma menjadi institusi pendidikan berbasis karakter dan nilai-nilai keislaman yang kuat, dengan visi menjadi kampus unggulan di Sulawesi Tengah. (del)















