ELSINDO, POSO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah launching Gerak Aksi Inovasi Pangan yakni Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu (Tetra Pandu) bertempat di Desa Labuan, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Senin (20/05/2024).
Kegiatan ini dihadiri Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten Poso, Kepala Desa Silanca, Kepala Desa Toyapado, Kepala Desa Labuan serta masyarakat Desa Labuan.
Bupati Poso, Verna G.M Inkiriwang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sulteng karena telah memperhatikan kabupaten poso.
“hal-hal terkait yang kami pemerintah kabupaten belum lakukan kami berharap di bantu pemerintah provinsi, bersyukur sudah banyak sekali dikabulkan oleh bapak Gubernur bersama para kepala opd” Ucap Verna.
Verna mengatakan undang-undang no 18 tahun 2012 tentang pangan adalah landasan utama mengatur pangan di indonesia yang menetapkan penyelenggaraan sistem pangan harus melibatkan partisipasi masyarakat secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan kebutuhan pangan yang aman, bermutu dan bergizi.
“Serta garis bawahi Pentingnya produksi pangan yang berkelanjutan dan penggunaan sumber daya lokal” Ucapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa strategi ketahanan pangan juga di integrasikan dalam rencana aksi nasional pangan gizi tahun 2021-2024 yang menekankan perlunya intervensi lintas sektor untuk mengatasi isu ketahanan pangan dan gizi secara lebih efektif.
“Intervensi ini mencakup berbagai program untuk meningkatkan produksi, distribusi, konsumsi pangan yang sehat dan berkelanjutan” Ucap Verna.
Verna mengungkapkan bahwa berdasarkan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan tahun 2022 dari 170 desa kelurahan terdapat 1 desa dengan kategori prioritas satu, 33 desa prioritas dua, dan 41 desa prioritas tiga.
“Pemerintah kabupaten poso dengan dukungan pemprov dan pusat sudah melakukan upaya mengatasi masalah tsb, hasilnya tahun 2023 kategori prioritas satu sudah tidak ada, tersisa 8 desa kategori prioritas dua, sementara kategori tiga sebanyak 31 desa. Artinya desa rawan pangan berkurang” Pungkasnya.
Verna mengapresiasi keseriusan Pemprov Sulteng melalui inovasi tetra padu dalam menyelesaikan salah satu mendasar dalam kehidupan masyarakat.
“masalah pangan yang tentunya sangat erat hubungannya dengan isu nasional yaitu masalah kemiskinan dan stunting yang akhirnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat poso” Ucapnya.
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura dalam sambutannya mengatakan dimasa pemerintahan saat ini Pemprov Sulteng mengidentifikasi permasalahan yang substansial yang memerlukan gerak cepat, salah satunya yaitu memenuhi hak dasar manusia berkecukupan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
Menurutnya, kondisi geografis sulawesi tengah menyebabkan pangan belum dapat terdistribusi dengan baik serta sentra produksi pangan belum terkoneksi ke daerah-daerah yang membutuhkan.
“Hal ini lah yang menyebabkan ke 3 desa ini masuk kategori desa rawan pangan atau prioritas 2 sulawesi tengah tahun 2023” Ucap Rusdy
Selanjutnya, inovasi ini merupakan faktor pendukung peningkatan di berbagai sektor olehnya inovasi daerah di sektor pangan diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada guna mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan ini, Gubernur menyampaikan beberapa harapan diantaranya yang pertama hendaknya inovasi ini dikerjakan secara kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten menjadikan Sulawesi Tengah bebas rawan pangan, kemudian Inovasi Pangan dilaksanakan tepat sasaran, serta inovasi adalah praktik baik sebagai salah satu cara efisien untuk penyelesaian permasalahan pangan dalam jangka waktu panjang dan berkesinambungan.
Selanjutnya, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis oleh Gubernur Sulawesi Tengah.
Pada kegiatan ini Pemprov Sulteng menyerahkan berbagai bantuan melalui 20 organisasi perangkat daerah untuk 3 (tiga) Desa di Kecamatan Lage, yaitu Desa Silanca, Desa Toyado, dan Desa Labuan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Tengah diwakili Sekretaris Dinas Warham Lumbengi mendampingi Gubernur dalam penyerahan bantuan dari Dinas PMD Sulteng.
Adapun bantuan sosial berasal dari Dinas PMD Sulteng yaitu media tanam hidroponik dan benih tanam hidroponik senilai Rp. 135.520.000 untuk 3 (tiga) desa tersebut kepada Tim Penggerak PKK untuk Desa Silanca senilai Rp. 42.350.000, Desa Toyapado Rp. 42.350.000 dan Desa Labuan Rp. 50.820.000. (*)