Disdik Sulteng Launching Aplikasi PPDB Online di Peringatan Hardiknas

gaji guru
Yudiawati V. Windarrusliana (FADEL)

ELSINDO, PALU- Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, akan melaunching aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024, pada momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

“Insya allah di momentum peringantan Hardiknas, kami akan launching PPDB online,” kata Kadisdik Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarrusliana, melalui pesan WhatshApp, baru-baru ini.

Yudiawati mengatakan, saat ini masih terus dibahas aplikasi PPDB online tersebut.

“Nanti kalau sudah final, kita launching aplikasi PPDB di acara Hardiknas,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMA Disdik Sulteng, Yunus mengatakan, tahun ini pihaknya mencoba lebih transparansi dan akuntabel kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya saat dibukanya PPDB. Melalui sistem baru yang akan dilakukan ini, lebih menonjolkan pemerataan atau sistem zonasi.

Kata dia, tahun ini akan hadir sebuah aplikasi PPDB online, untuk digunakan oleh sejumlah sekolah, dan pusat sistem PPDB online itu di Dinas Pendidikan Sulteng.

“Aplikasi PPDB itu akan kami uji coba dulu di empat SMA diantaranya, SMAN 1 Palu, SMAN 2 Palu, SMAN 3 Palu, dan SMAN 4 Palu. Nantinya jika aplikasi PPDB ini berjalan dengan baik, maka akan diterapkan di sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten dan Kota se-Provinsi Sulteng,” katanya.

Yunus mengatakan, sistem PPDB tahun ini memang betul-betul menerapkan sistem zonasi.

“Jadi bagi siswa yang jarak tempat tinggalnya dekat dari salah satu SMA di Palu, maka lebih prioritas diterima oleh sekolah tersebut. Tetapi jika misalnya jaraknya tidak masuk pasti akan terbaca di aplikasi tersebut, nanti akan diarahkan ke sekolah sesuai jarak rumahnya” ujarnya.

Kata Yunus, aplikasi ini sudah hampir siap untuk digunakan, tinggal dilakukan sosialisasi lagi agar masyarakat mengetahuinya.

“Yang jelas PPDB tahun ini betul-betul murni by sistem, jadi kami istilahkan sistemnya seperti obat nyamuk, jadi ketika ada yang mendaftar jarak tempat tinggalnya 10 kilo dari sekolah yang dituju, kemudian ada lagi yang mendaftar jaraknya 9 kilo, maka siswa yang mendaftar jaraknya 10 kilo itu menurun namanya, karena ada yang 9 kilo. Begitu terus nanti, artinya jaraknya terukur,” katanya.

Menurut Yunus, semakin dekat jarak pendaftar itu dengan sekolah yang dituju, maka itu akan menjadi prioritas.

“Kami juga akan bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, agar data pendaftar terbaca by sistem, tidak ada lagi yang mengarang, hanya saja terkait ini kita diarahkan menyurat ke Kemendagri terkait izin akses data masyarakat,” ungkapnya.

Yunus mengatakan, inovasi ini dilakukan atas study tour yang dilakukanya di Jawa Barat, ternyata memang sistem PPDBnya begitu bagus.

“Kami berharap aplikasi ini dapat di dukung penuh oleh masyarakat dan sekolah, sebab saat ini semua sudah sistem serba teknologi. Untuk jangka panjangnya insya allah aplikasi ini kita replikasi di sejumlah cabang-cabang dinas, sehingga semua akan sekolah bisa mengunakanya,” ujarnya.

“Kami begitu berharap, agar semua insan pendidikan maupun masyarakat dapat membantu utamanya dalam menyosialisasikan aplikasi PPDB ini,” pungkasnya. (del)