ELSINDO, PALU- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal pada Kamis, 12 Juni 2025, di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Sulawesi Tengah. Kegiatan ini mengusung tema “Berani lestarikan warisan budaya Sulteng Nambaso, untuk memperkuat identitas daerah di kancah nasional dan internasional”

Kepala Dispusaka Sulteng, Muh. Idham Khalid, dalam sambutannya mengatakan bahwa perpustakaan memiliki peran vital sebagai sarana pembelajaran, pusat rekreasi edukatif, serta jembatan penguasaan ilmu pengetahuan. Menurutnya, pembangunan citra perpustakaan yang positif sangat penting untuk mendorong peningkatan literasi masyarakat.
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Sulawesi Tengah berada di peringkat 17 dari 38 provinsi dengan nilai 70,71, sementara Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) berada di peringkat 26 dengan nilai 67,48. Capaian ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, di mana IPLM berada di posisi 26 dan TGM di posisi 36.
“Meski kita menghadapi banyak tantangan, kesempatan untuk berbenah ke arah yang lebih baik tetap terbuka lebar di hadapan kita,” ujarnya.
Bimtek kepenulisan ini dirancang untuk memperkenalkan teknik menulis dengan mengangkat kekayaan budaya lokal sebagai tema utama. Peserta yang terdiri dari guru, pustakawan, penulis, dan pegiat literasi diajak menggali potensi budaya lokal seperti cerita rakyat, bahasa, dan tradisi sebagai bahan utama dalam karya tulis.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong lahirnya penulis-penulis daerah yang mampu mendokumentasikan kearifan lokal dalam bentuk tulisan yang kreatif dan edukatif. Literasi bukan sekadar baca tulis, melainkan cara merawat warisan leluhur,” tegas Idham Khalid.
Ia berharap peserta mampu mengintegrasikan unsur budaya lokal ke dalam berbagai bentuk tulisan, baik fiksi, nonfiksi, artikel, maupun esai. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk praktik langsung dengan tugas menulis bertema budaya lokal dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
“Kami percaya semua peserta memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan. Mari jadikan perpustakaan sebagai pusat kecerdasan dan kreativitas, serta tempat lahirnya karya-karya literasi berakar dari budaya lokal,” tambahnya.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya dalam mewujudkan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Anwar-Reny untuk periode 2025–2029, yakni *Sulteng Maju, Mandiri, dan Sejahtera berbasis Kearifan Lokal dan Pembangunan Berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, Dispusaka Sulteng berharap dapat membangun budaya literasi yang kuat serta menginspirasi masyarakat untuk menciptakan karya tulis bermuatan budaya lokal yang mampu menembus panggung nasional maupun internasional. (del)















