ELSINDO, PALU – Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP), Panitia Khusus (PANSUS) Rehab-Rekon DPRD Kota Palu menemukan bukti sebanyak 94 unit Hunian Tetap (Huntap) ll yang ada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, belum selesai dikerjakan, Jumat, 14 Juni 2024.
“Kami mempertanyakan soal dikeluarkannya 94 unit proyek pembangunan Hunian Tetap (Huntap) II di Kelurahan Tondo,” ujar Wakil Ketua Pansus DPRD Kota Palu, Ahmad Umaiyer.
Diungkapkan, pengerjaan Huntap yang ada Kelurahan Tondo maupun Talise Valangguni dilaksanakan oleh PT Adhi Karya dan PT Bumi Karsa. Dari 1.055 unit Hunian Tetap (Huntap) yang dibangun, Ahmad Umaiyer mengaku bahwa belakangan ini dalam proses penyelesaian pembangunan Huntap hanya 961 unit saja yang selesai.
“Kemudian, kami juga ingin tahu mengenai batas pelaksanaan pembangunan Huntap sampai kapan. Karena beberapa hari lalu kami melakukan peninjauan, dan menemukan puluhan unit belum selesai,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Projet Manager PT. Adhi Karya Nurul Huda, menjelaskan bahwa ada kendala dalam pembangunan Huntap Tondo ll yaitu salah satunya adalah masalah lahan. Bahkan, ia mengaku ada beberapa kali perpanjangan kontrak kerja.
“Sekitar 94 unit Huntap akan dialihkan di Kelurahan Talise Valangguni sebagaimana dengan bangunan hunian yang dibangun disana. Sebab sudah dikeluarkan dari kontrak kami pada saat addendum ke empat atau perpanjangan kontrak kerja di November 2023 lalu,” ungkap Nurul Huda.
Lanjut Nurul Huda, sampai saat ini, di lokasi Huntap Tondo II baru sekitar 722 unit sudah tersambung listrik. Sedangkan hingga kini masih ada sebanyak kurang lebih 239 unit Huntap yang masih menunggu register dari PLN.
“Sudah didaftarkan per tanggal 15 Februari 2024 lalu di PLN. Dan bisa diselesaikan sampai Oktober 2024. Kenapa keterlambatan dengan alasan lahan. Karena kami menerima lahan di tahun 2023 sejumlah 750 tapak hunian, 211 tapak hunian bulan Februari 2024, sehingga totalnya 961 tapak hunian yang dikerja Adhi Karya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pansus Rehab Rekon DPRD Kota Palu, Moh. Syarif berharap agar proses pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tondo ll dan Talise Valangguni segera dipercepat sesuai keinginan masyarakat penyintas bencana.
“Kami mendorong segera dilakukan percepatan pembangunan, baik rumah maupun infrastruktur lainnya di Huntap Tondo ll. Kita tidak ingin ada rumah yang tidak terbangun. Fasilitas pendukung seperti drainase juga harus dibangun juga agar masyarakat dapat menempati huntap itu dengan nyaman,” ujar Syarif. (FA)