ELSINDO, SIGI– DPRD Kabupaten Sigi memberikan tanggapan soal rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang kabarnya akan segera diumumkan oleh Pemerintah. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua II DPRD Sigi, Imran Latjedi dan Wakil Ketua Komisi II, Ikra Ibrahim.
Sebelumnya, Imran Latjedi menuturkan terkait isu tersebut seharusnya pemerintah harus melihat dari semua sisi. Dimana saat ini pemilihan ekonomi baru mulai beranjak pelan bergerak, daya beli rendah dan putaran ekonomi kita masih lambat.
“Saya hanya berbicara Sulawesi Tengah khususnya Sigi. Pemerintah pusat harus bisa melihat aspek pendapatan lain,” ujarnya.
Kata Legislator Nasdem itu, menaikan BBM bukan satu satunya jalan untuk mendongkrak kondisi ekonomi nasional yang sedikit melemah.
“Mungkin ini salah satu strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi. Indonesia kaya. BUMN harus lebih kreatif,” katanya.
Imran Latjedi menilai, soal isu kenaikan harga BBM kalangan atas mungkin tak berasa tapi kalangan bawah akan kesulitan.
“Sebagai wakil rakyat berharap Presiden jangan dulu naikan BBM rakyat kami mash kesulitan,” harapnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi II, Ikra Ibrahim juga menolak rencana kenaikan harga bahan minyak (bbm).
“Secara pribadi dan partai kami pasti menolak,” tegas Ikra, Senin, 29 Agustus 2022.
Ikra menilai, kenaikan BBM akan menambah beban ekonomi masyarakat. Saat ini saja kata dia, pandemi belum selesai 100 persen dan ekonomi kita belum pulih.
“Sangat disayangkan ketika pemerintah pusat ditengah-tengah sulitnya ekonomi masyarakat tetapi secara tiba-tiba lagi akan mengambil kebijakan yang akan menaikan harga BBM,” ujarnya.
Menurut Legislator Demokrat itu, kenaikan harga BBM tentunya akan membebani masyarakat. Belum lagi, kata dia, kenaikannya juga akan berdampak pada kenaikan harga yang lain, termasuk harga bahan pokok.
“Pemerintah pusat seharusnya mencari solusi atau alternatif untuk menghadapi masalah ini. Jika BBM naik bisa dipastikan akan banyak harga-harga yang akan naik, termasuk harga sembako,” sebutnya.
“Saat ini saja keluhan terus datang dari berbagi masyarakat atas tingginya harga dan sulitnya untuk mendapatkan BBM,” tambahnya.
“Kami sudah melaporkan ke DPR-RI sebagai perwakilan kami di Pusat untuk membatalkan wacana kenaikan BBM Bersubsidi ini dan mencari solusi terbaik, minimal adalah penghematan-penghematan disektor lain sehingga subsidi BBM ini masih terus dapat ditutupi,” tutup Sekretaris DPC Demokrat Sigi itu.(*)