FKUB-Pemprov Sulteng Sinergi Gencarkan Pembinaan Umat Beragama

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan pemerintah provinsi setempat untuk menggencarkan pembinaan umat beragama, dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan. FOTO: IST

ELSINDO, PALU– Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan pemerintah provinsi setempat untuk menggencarkan pembinaan umat beragama, dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan.

Ketua FKUB Provinsi Sulteng Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, mengemukakan sinergi yang diikutkan dengan saling mendukung program kegiatan dalam pembinaan umat beragama, menjadi kata kunci agar program memiliki jangkauan yang luas dan dampak yang besar.

“Oleh karena itu, segenap pengurus FKUB menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulteng bapak haji Rusdy Mastura yang telah bersedia mendukung program FKUB,” ujar Profesor Zainal Abidin, Kamis, 4 Januari 2024.

Pengurus FKUB Provinsi Sulteng dipimpin oleh Kiai Haji Zainal Abidin menemui Gubernur Sulawesi Tengah Haji Rusdy Mastura. Pertemuan antara FKUB Sulteng dengan Rusdy Mastura berlangsung di Kantor Gubernur Sulteng, di Palu, Rabu.

Dalam pertemuan itu, FKUB Sulteng dengan Gubernur Sulteng membahas tentang program pembinaan umat beragama di antaranya Muhibbah Kerukunan.

“Muhibbah kerukunan merupakan satu program prioritas dalam pembinaan umat beragama,” ujarnya.

Melalui program Muhibbah Kerukunan, FKUB Sulteng mempertemukan para tokoh dan pemuda agama dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng. Ia mengatakan, dengan pertemuan itu, para tokoh agama akan saling bersilaturahim.

Dengan demikian, menurut dia, para tokoh agama dari semua agama akan saling kenal dan mengenal antara satu dengan yang lain.

“Jadi, Muhibbah Kerukunan ini akan menyentuh pada aspek emosional yaitu membangun keakraban antar sesama tokoh agama dan umat beragama,” sebutnya.

Setelah hubungan emosional terbangun, kata dia, FKUB melalui Muhibbah Kerukunan akan mengajak para tokoh agama untuk dialog mengenai persamaan yang ada pada masing – masing agama.

“Sehingga terbentuk pemahaman para tokoh agama, bahwa agama yang ada di bumi memiliki persamaan pada aspek substansi,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, jika pemahaman telah terbangun, diharapkan persamaan ini diimplementasikan atau dikedepankan dalam kehidupan sosial keagamaan.

“Hal ini penting, agar umat beragama tidak mengedepankan perbedaan dalam kehidupan sosial keagamaan,” ungkapnya.

Penguatan pemahaman ini, sebut dia, ditempuh oleh FKUB Sulteng dengan pendekatan moderasi beragama. Moderasi beragama, bukanlah aliran, mazhab, atau faham.

Melainkan, cara atau metode untuk membentuk umat beragama yang moderat secara intelektual dan perilaku.(**)