ELSINDO, PALU– Gerakan Muda Alkhairaat (GEMA) bersama dengan beberapa lembaga mitra seperti Gerakan Zillenial Sulawesi Tengah (GENZI SULTENG), Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Kabupaten Buol Kota Palu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat, dan Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Universitas Alkhairaat telah melaksanakan kegiatan bedah buku biografi Hj. Ince Ami.
Kegiatan ini dilangsungkan dalam rangka memperingati Haul Intje Ami yang ke-45, sekaligus sebagai acara buka puasa bersama, bertempat di Warkop FEKON Universitas Alkhairaat, Senin, 1 April 2024.
Muhammad Ramadhan Tahir, S.Pd., M.Sos selaku ketua penyelenggara kegiatan, menyampaikan, pentingnya kegiatan bedah buku biografi Hj. Ince Ami sebagai bentuk refleksi awal untuk mengungkap kontribusi dan perjuangan tokoh-tokoh dalam mengembangkan lembaga Alkhairaat.
Menurutnya, buku biografi tersebut mengungkap banyak kontribusi Hj. Ince Ami dalam pembangunan sekolah-sekolah Alkhairaat, termasuk mewakafkan tanah 5 hektar. Selain itu, kontribusinya juga terlihat dalam pemikiran dan tindakannya, seperti mendukung perempuan untuk belajar dan mengajar di lingkungan pendidikan Alkhairaat.
Kegiatan ini sangat penting dalam pengembangan literasi tokoh sejarah di Sulawesi Tengah, terutama dalam mengangkat tokoh lokal seperti Hj. Ince Ami.
Ramadhan mengucapkan terima kasih, kepada Bapak Moh. Irwan Lapata, Bupati Kabupaten Sigi, yang telah mendukung dan memfasilitasi penyusunan buku tokoh sejarah lokal, termasuk buku biografi Hj. Ince Ami.
Pada kesempatan tersebut, penyelenggara memberikan penghargaan kepada Moh. Irwan Lapata sebagai “Bapak Pemerhati Literasi Sulawesi Tengah” atas kontribusinya dalam penyediaan dan pengembangan literatur tokoh sejarah lokal.
Dalam sambutannya, Irwan Lapata mengatakan, pentingnya pembangunan literasi sejarah di tengah budaya tutur yang dominan di Tanah Kaili. Dia berharap agar tulisan-tulisan sejarah ini dapat menjadi warisan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Acara bedah buku ini juga dihadiri oleh Muhammad Sadig Alhabsyie dan Muhammad Kaharu sebagai tim penulis, serta Muhammad Heriantho dari Komunitas Historia Sulawesi Tengah dan Muhammad Khairin dari Akademisi UIN Palu sebagai penanggapan atas isi buku tersebut. (*/del)