ELSINDO, PALU – Suasana Ramadan semakin terasa hangat di Sulawesi Tengah. Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah sukses menggelar Festival Ramadan dengan tema “Ramadan Menenangkan dan Menyenangkan” di Aula Kanwil Kemenag Sulteng, Jumat (21/3/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Direktorat Zakat dan Wakaf Kemenag RI yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Khusus di Sulteng, festival ini tak hanya menghadirkan suasana penuh berkah, tapi juga membawa senyum bagi ribuan kaum duafa melalui penyaluran ribuan paket bantuan.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. H. Junaidin, mengungkapkan bahwa Sulteng awalnya mendapatkan kuota 1.000 paket bantuan. Namun berkat kolaborasi dengan berbagai lembaga filantropi Islam, jumlah paket yang terkumpul justru melampaui target hingga mencapai 2.286 paket bantuan.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari berbagai lembaga, kita bisa melampaui target. Total ada 2.286 paket bantuan yang berhasil terkumpul,” ujar Junaidin.
Rinciannya, Baznas Sulteng menyumbang 1.000 paket, diikuti Baitul Munzalan Indonesia (BMI) dengan 567 paket, Persatuan Islam (Persis) 243 paket, Yayasan Kesejahteraan Masyarakat (Yakesma) 30 paket, Baitul Mal Hidayatullah (BMI) 215 paket, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) 211 paket, Wadah Inspirasi Zakat (WIZ) 10 paket, dan Rumah Zakat 10 paket.
Dari total bantuan tersebut, 120 paket telah langsung didistribusikan oleh Kanwil Kemenag Sulteng, sementara sisanya dibagikan melalui Baznas dan lembaga zakat lainnya ke berbagai titik yang telah ditentukan.
Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. H. Mohsen Alaydrus, menegaskan bahwa Festival Ramadan ini bukan sekadar perayaan, melainkan momentum berbagi kebahagiaan dan menumbuhkan kepedulian sosial.
“Sesuai tema ‘Ramadan Menenangkan dan Menyenangkan’, kita ingin menghadirkan Ramadan yang tidak hanya menenangkan hati, tapi juga menyenangkan saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ujarnya.
Mohsen berharap festival ini mampu memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial di tengah masyarakat Sulteng.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar dan mempererat persaudaraan di antara kita semua. Ramadan seharusnya menjadi momen berbagi kebahagiaan, mengurangi beban sesama, dan meningkatkan empati kepada mereka yang kurang beruntung,” tambahnya.
Ia pun menekankan pentingnya zakat, infak, sedekah, dan wakaf sebagai instrumen nyata dalam membantu memberdayakan masyarakat.
“Kepedulian sosial harus kita wujudkan dalam aksi nyata. Melalui festival ini, mari kita sebarkan semangat berbagi. Karena sejatinya, kebahagiaan akan tumbuh saat kita saling berbagi,” pungkas Mohsen.
Festival ini pun diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan penuh ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi sesama. (del)