ELSINDO, PALU– Jemaah haji asal Sulawesi Tengah yang tergabung dalam kloter 9 Embarkasi Balikpapan (BPN) telah tiba kembali di Tanah Air dalam keadaan sehat, meskipun dua di antaranya tertunda kepulangannya karena masih menjalani perawatan di Rumah Sakit King Fahd, Madinah.
“Alhamdulillah, jemaah haji kloter 9 BPN ini dalam kondisi sehat. Namun memang ada beberapa jemaah sempat batuk-batuk karena cuaca di Arab Saudi cukup panas,” ujar Ketua Kloter 9, H. Lukito, S.Pd.I, M.Ag, saat diwawancarai di Asrama Haji Transit Palu, Senin, 30 Juni 2025.

Lukito menjelaskan bahwa dua jemaah, Hj. Subaeda Abd Fatta dan H. Sultani Pua Puji, masih harus menjalani perawatan medis dan belum dapat diterbangkan bersama rombongan karena pertimbangan kesehatan.
“Kami bersama petugas sudah berupaya sejak pagi hingga malam agar keduanya bisa dibawa pulang. Tapi dokter tetap menyarankan untuk tidak dipaksakan karena bila kondisi belum stabil, pihak bandara tidak akan mengizinkan naik pesawat,” jelasnya.
Keduanya direncanakan akan menyusul dengan kloter berikutnya melalui mekanisme tanazul, menunggu kondisi kesehatan membaik.
Di sisi lain, Lukito juga menginformasikan bahwa dalam kloter ini terdapat tiga jemaah yang wafat di Tanah Suci, yakni dua berasal dari Kabupaten Poso dan satu dari Kota Palu.
Ia pun mengajak seluruh jemaah untuk tetap menjaga silaturahmi usai ibadah haji melalui wadah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), agar ukhuwah yang telah terjalin selama di tanah suci tetap lestari.
Sementara itu, Koordinator Penerimaan Jemaah Haji PPIH Sulawesi Tengah, H. Syamsu Nursi, menyampaikan bahwa kloter 9 berjumlah 358 orang, terdiri dari 132 jemaah asal Poso, 157 dari Donggala, dan 69 dari Kota Palu.
“Alhamdulillah, hari ini kita menerima kepulangan jemaah haji kloter 9. Pagi ini telah tiba satu trip jemaah asal Poso sebanyak 120 orang dan 54 orang dari Donggala,” ungkap Syamsu saat prosesi penerimaan di Asrama Haji Transit Palu.
Setibanya di asrama, jemaah disambut secara resmi oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sulawesi Tengah dan selanjutnya diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota masing-masing untuk dipulangkan ke daerah asal.
Khusus jemaah dari Kabupaten Donggala, penjemputan dilakukan langsung oleh keluarga di lokasi asrama. “Hari ini menjadi momen yang sangat berharga bagi jemaah dan keluarga. Mereka disambut dengan haru dan penuh rasa syukur,” pungkas Syamsu.(del)















