Lokarya CGP Angkatan 11, Kota Palu Dorong Peningkatan Kompetensi Guru

Sejumlah guru penggerak angkatan 11 saat foto bersama di kegiatan Lokakarya 7. (FOTO: ISTIMEWA)

ELSINDO, PALU – Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sulawesi Tengah sukses menggelar Lokakarya 7 atau Panen Hasil Belajar bagi 47 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 Kota Palu. Acara yang berlangsung di Aula SMPN Model Terpadu Madani itu menjadi momen istimewa bagi para CGP untuk memamerkan berbagai karya inovatif mereka.

Sebanyak 10 stan pameran yang dihias kreatif oleh para CGP menampilkan beragam hasil karya siswa binaan. Stan-stan tersebut tidak hanya memikat pengunjung dengan kreativitasnya, tetapi juga memberikan cendera mata kepada pengunjung. Pameran ini memuat rencana aksi nyata para CGP, yang sebagian besar telah diimplementasikan di sekolah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, H. Hardi, M.Pd., hadir langsung dan memberikan apresiasinya. Menurut Hardi, guru penggerak adalah sosok yang telah ditempa selama enam bulan dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di sekolah-sekolah.

“Guru penggerak dituntut mampu memaksimalkan potensi sekolah, termasuk di lingkungan yang selama ini belum optimal. Mereka dibekali kapasitas manajerial untuk menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas,” ujar Hardi.

Ia berharap para CGP dapat terus berinovasi, sehingga mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan di Sulawesi Tengah.

Koordinator Pengajar Praktik, Abdurrohim, mengungkapkan rasa puasnya terhadap pelaksanaan lokakarya ini. “Walaupun mereka sibuk di sekolah masing-masing, CGP tetap berhasil mempersiapkan pameran dengan baik dalam waktu singkat. Ini membuktikan komitmen mereka,” jelasnya.

Para CGP yang telah menjalani pendidikan sejak Juli hingga Desember 2024, mendapatkan bimbingan dari fasilitator, instruktur, dan pengajar praktik yang profesional, termasuk yang berasal dari luar Provinsi Sulawesi Tengah.

Program Berlanjut ke Angkatan 12
Program Guru Penggerak tidak berhenti di sini. Kepala Subbagian Umum BGP Sulteng, Irman, S.T., M.M., mengungkapkan bahwa angkatan 12 akan dimulai pada awal 2025.

“Selanjutnya, para CGP diharapkan terus meningkatkan kompetensi mereka. Dengan demikian, mereka mampu mengembangkan potensi murid di sekolah masing-masing, memanfaatkan aset yang ada,” tambah Irman.

Lokakarya ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga menegaskan pentingnya peran guru penggerak sebagai ujung tombak pendidikan berkualitas di Sulawesi Tengah. (*/del)