Daerah  

Program Sanitasi Diyakini Akan Berperan Turunkan Stunting di Kabupaten Buol

FOTO BERSAMA- Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Drs. Moh. Suprizal Jusuf, MM, memimpin serah terima pekerjaan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) di aula kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Buol pada Rabu 24 Januari 2024. FOTO: IST

ELSINDO, BUOL- Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Drs. Moh. Suprizal Jusuf, MM, memimpin serah terima pekerjaan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) di aula kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Buol pada Rabu 24 Januari 2024.

Sanimas sebagai langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting melalui program sanitasi. Serah terima dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk PPK Sanitasi BPPW Provinsi Sulawesi Tengah, Muh Ishak Cenne, ST, MT, dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buol, Friesa Agusfard, ST.

Suprizal Jusuf menyampaikan rasa syukur atas program sanitasi. Diyakini program tersebut berdampak positif dan akan turut berperan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Buol.

“Pemerintah Kabupaten Buol mendukung penuh program sanitasi ini,” ucapnya.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima pekerjaan dari kelompok swadaya masyarakat dan serah terima pekerjaan dari kuasa pengguna anggaran kepada Dinas PUPR Kabupaten Buol. Diharapkan  kerjasama ini akan membawa harapan baru untuk kesehatan masyarakat di Kabupaten Buol, melalui akses sanitasi yang lebih baik dan langkah konkrit dalam menanggulangi stunting.

Dalam sambutannya, Muh. Ishak Cenne, mewakili Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Provinsi Sulteng, menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam rangka pencegahan stunting melalui program sanitasi. Beliau berharap agar penerima manfaat dapat menggunakan fasilitas ini dengan baik. Ia juga menyoroti signifikansi pemantauan stunting oleh Bappenas.

Friesa Agusfard, selaku Kadis PUPR Kabupaten Buol, turut mengapresiasi peran Balai PUPR dalam program sanitasi, khususnya pembangunan sistem air limbah tahun 2024. Program ini diarahkan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Buol dan melibatkan 18 desa sasaran lokus stunting sebagai langkah konkret. (*)