September, 10 Perpustakaan di Sulteng Diakreditasi

Dr. Hatija Yahya (FOTO:IST)

ELSINDO, PALU– Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng, diwakili Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Dr. Hatija Yahya mengungkapkan, pada 13 hingga 16 September 2023, ada sebanyak 10 perpustakan di Sulteng akan diakreditasi.

“10 perpustakaan yang akan diakreditasi itu terbagi di tiga kabupaten di Sulteng diantaranya, tujuh perpustakaan di Poso, satu di Tolitoli dan dua di Kab. Banggai Kepulauan,” kata Hatija, melalui ponsel, Kamis, 14 September 2023.

Hatija mengatakan, dengan ketambahanya perpustakaan yang diakreditasi, tentunya diharap dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan yang ada di daerah, sebab perpustakaan yang diakreditasi itu tentunya telah melewati penilaian-penilaian khusus dari tim asesor akreditasi.

“Akreditasi perpustakaan ini sangat menjadi prioritas kami, sebab kami melihat intervensi yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir di 2021 hanya satu, 2022 hanya 13 perpustakaan, maka kami berharap di 2023 ini dan tahun-tahun berikutnya kami berupaya akan meningkatkan jumlah akreditasi, khusus yang kategori A,” ujarnya.

Hatija berharap, lembaga lain termasuk perpustakan daerah di Kab/Kota bisa membenahi perpustakaanya, agar bisa terakreditasi dengan baik.

“Yang jelas akreditasi menjadi prioritas kami, olehnya itu dalam waktu jangka pendek ini akan melakukan komunikasi intens dengan seluruh satuan pendidikan, karena itu paling mudah rasanya saya harus lakukan intervensi dan komunikasi, kami juga dalam waktu dekat akan melakukan MOU kerjasama dengan Dinas Pendidikan, begitu juga dengan Universitas Tadulako,” jelasnya.

Menurutanya, sukses itu tidak pernah bisa diraih sendiri, jadi perlu kolaborasi apalagi ketersediaan pelayanan, apalagi saat ini perpustakaan tengah genjot-genjotnya melakukan transformasi inklusi sosial maupun digital.

“Maka hal itulah yang kita mau bagaimana melakukan perubahan-perubahan transformasi pepustakaan, dengan mengajak seluruh komponen satuan pendidikan untuk sadar untuk akreditasi,” pungkasnya. (*/AM)