Simulasi Program Gizi Gratis di Petobo, Langkah Nyata Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas

Wakil Ketua MPR RI, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, didampingi Pjs. Wali Kota Palu, Muchsin Husain Pakaya, bersama jajaran pejabat pemkot Palu, saat melihat anak-anak SD Inpres Petobo mencoba makanan gratis bergizi. (FOTO:FADEL)

ELSINDO, PALU– SD Inpres Petobo, yang menjadi simbol kebangkitan setelah bencana likuefaksi tahun 2018, kini kembali mencatat sejarah penting. Sekolah tersebut menjadi lokasi Simulasi Program Nasional Makan Bergizi Gratis pada Senin, 18 November 2024.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pjs. Wali Kota Palu, Muchsin Husain Pakaya, SE., M.Si, dan diinisiasi oleh Wakil Ketua MPR RI, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan.

Dalam sambutannya, Pjs. Wali Kota mengapresiasi dipilihnya SD Inpres Petobo sebagai tempat simulasi. Ia menegaskan bahwa program ini membawa harapan baru bagi generasi muda di Kota Palu, khususnya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.

“Program ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga investasi masa depan. Dengan gizi yang tercukupi, anak-anak kita dapat belajar lebih baik, tumbuh sehat, dan siap menghadapi tantangan era modern,” ujar Muchsin.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberantas gizi buruk di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Palu. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan agar program ini berjalan lancar dan efektif.

Muchsin juga mengenang perjuangan panjang masyarakat Petobo pasca-bencana likuefaksi. Ia menyebut bahwa pemilihan lokasi simulasi di SD Inpres Petobo memiliki makna khusus.

“Petobo adalah simbol kebangkitan. Sekolah ini dulunya hancur karena likuefaksi, tetapi kini telah menjadi tempat yang representatif untuk mendukung pendidikan berkualitas. Ini bukti nyata perhatian pemerintah terhadap daerah terdampak,” tegasnya.

Pemerintah Kota Palu, kata Muchsin, siap mendukung penuh program ini yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ia optimis bahwa dengan sinergi semua pihak, anak-anak di Palu tidak hanya bebas dari gizi buruk, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Kami berharap program ini dapat menjadi awal lahirnya generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Anak-anak Palu harus siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” tutupnya.

Simulasi ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun masa depan anak-anak Indonesia, sekaligus mengukuhkan SD Inpres Petobo sebagai pionir dalam implementasi program gizi nasional di Sulawesi Tengah. (*/del)