Tekan Kemiskinan, Gubernur Anwar Hafid Fokus pada Pendidikan dan Pembaruan Data Sosial

Gubernur Sulten, Anwar Hafid, saat rapat koordinasi di Ruang Polibu Kantor Gubernur. (FOTO:IST)

ELSINDO, PALU— Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan menjadi dua sektor utama yang berperan penting dalam menurunkan angka kemiskinan di daerah.

Dalam rapat koordinasi di Ruang Polibu Kantor Gubernur, Rabu (15/10/2025), Anwar mengungkapkan masih banyak anak lulusan SMP di Sulawesi Tengah yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“Kita harus tahu berapa anak tamat SMP yang tidak lanjut ke SMA, dan kenapa. Kalau karena biaya, pemerintah sudah bantu lewat BOSDA dan beasiswa. Target saya, tahun 2026 rata-rata lama sekolah di Sulteng bisa naik dari sembilan tahun menjadi dua belas atau tiga belas tahun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, daerah dengan rata-rata lama sekolah tinggi terbukti memiliki tingkat kemiskinan lebih rendah. Karena itu, sektor pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pembangunan.

Selain pendidikan, Gubernur juga menyoroti lambatnya pembaruan data kemiskinan di aplikasi 6NG Kementerian Sosial. Ia menilai proses validasi yang memakan waktu berbulan-bulan menyebabkan banyak data penerima bantuan tidak akurat.

“Masih ada penerima bantuan yang sudah meninggal tapi tetap tercatat aktif. Pembaruan data seharusnya bisa dilakukan maksimal dua minggu agar kebijakan kita berbasis data terkini,” tegasnya.

Untuk itu, ia mengusulkan agar Dinas Sosial, Bappeda, BPS, dan perwakilan Kemensos duduk bersama menyatukan dataset kemiskinan daerah. Dengan demikian, intervensi program pengentasan kemiskinan bisa lebih tepat sasaran.

“Kalau datanya akurat, bantuannya pasti tepat. Kita ingin tidak ada lagi masyarakat miskin yang terlewat,” pungkas Anwar. (**)