Tim Pengabdian Untad Beri Pelatihan Teknologi Pengolahan Air Minum di Desa Simoro

PELATIHAN- Dalam upaya mengurangi prevalensi stunting di Desa Simoro, Kabupaten Sigi, tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Tadulako (Untad) melakukan kegiatan pelatihan teknologi pengolahan air minum pada Jumat, 6 September 2024. FOTO: IST

ELSINDO, PALU- Menurut WHO, kurangnya akses terhadap air bersih dan aman untuk diminum juga berkontribusi terhadap masalah stunting. Sebab air yang tercemar dapat menghambat penyerapan gizi pada balita, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stunting.

Olehnya, dalam upaya mengurangi prevalensi stunting di Desa Simoro, Kabupaten Sigi, tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Tadulako (Untad) melakukan kegiatan pelatihan teknologi pengolahan air minum pada Jumat, 6 September 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang didanai oleh DIPA Universitas Tadulako tahun 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai sejak awal Juni dan juga melibatkan empat orang mahasiswa KKN Tematik dari Fakultas Teknik yang juga direkognisi sebagai kegiatan MBKM 10 SKS.

Tim pengabdi berasal dari Fakultas Teknik dan FKIP terdiri dari Dr.Eng.Andi Rusdin, Prof. Amar, Andi Arham, Ph.D, Dr. Yuli Asmi Rahman, dan Sitti Rahmawati, Ph.D. 
Pelatihan yang dilakukan mencakup praktik mengoperasikan penyaringan air yang menggunakan teknologi ultraviolet (UV) dan teknik perawatan filter dari teknologi yang telah dipasang di kantor desa Simoro.

Antusiasme warga desa terlihat jelas selama pelatihan berlangsung. Banyak dari mereka yang aktif bertanya dan mencoba teknik-teknik baru yang diajarkan.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu cara-cara sederhana untuk membuat air minum lebih bersih dan aman,” ujar salah satu peserta pelatihan.

Para fasilitator dari Universitas Terpadu juga melakukan sesi tanya jawab untuk memastikan semua peserta memahami materi dengan baik. Mereka menjelaskan dengan rinci tentang pentingnya menjaga kualitas air minum dan dampaknya terhadap kesehatan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.

Kepala Desa Simoro, Nasri, menyambut baik program ini. Ia berharap pelatihan ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat desa.

“Dengan pengetahuan yang didapat, kami berharap warga bisa lebih mandiri dalam mengelola kebutuhan air bersih mereka dan  kebutuhan air minum warga serta  mengurangi risiko penyakit terkait air,” ungkapnya.

Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi program-program serupa di masa depan yang fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa Simoro. Upaya pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Tadulako untuk bersama-sama pemerintah propinsi Sulawesi Tengah melakukan aksi nyata dalam menurunkan tingkat prevalensi Stunting khususnya di kabupaten Sigi. (*)