ELSINDO, PALU- Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng, menggelar Jagong Masalah Umrah dan Haji (Jamarah) di Sriti Convention Hall, Sabtu, 10 Februari 2024.
Kegiatan ini menghadirkan peserta yang terdiri dari perwakilan Kantor Kemenag kabupaten dan kota, Pemerintah Daerah, Ormas Agama, Kantor Urusan Agama (KUA), KBIHU, para penyuluh agama, serta sejumlah calon jemaah.
Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Ulyas Taha mengungkapkan, kegiatan ini penting dilaksanakan, karena berbicara masalah Haji tidak pernah selesai berbicara tentang masalah, setiap tahun pasti ada-ada saja masalah yang timbul.
“Haji setiap tahun berganti pesertanya (jemaah), jemaah yang tahun lalu berangkat, pasti tidak berangkat tahun ini. Sehingga masalah yang dialami jemaah tahun kemarin, bisa saja akan dialami jemaah tahun ini, karena berbeda pengalaman dan orang serta seterusnya.
Ulyas mengatakan, penyelenggaraan haji ini diselenggarakan antar departemen dan lintas lembaga, ada Kemenag, Kemenkes, Pemda, Kementeruan Perhubungan, Imigrasi, masyarakat, ormas, yang jelas banyak hal, belum lagi KBIHU yang memiliki karakter berbeda-beda. Perbedaan ini yang membuat haji tidak akan pernah kelar dari persoalan-persoalan.
“Maka Jamarah ini melibatkan semua unsur, sehingga kita bisa menyamakan presepsi dalam mengangkat persoalan muncul di lingkungan kita, lalu dibicarakan di tempat ini,” ungkapnya.
Olehnya itu, Ulyas mengajak, umat Islam bersama-sama mendukung Kemenag dalam upaya memperbaiki masalah-masalah yang terjadi di penyelenggaraan ibadah Haji.
“Diadakanya kegiatan Jamarah ini, tentunya mendengar masukan atau saran dari sejumlah unsur khususnya dari calon jemaah, sehingga kita selesaikan masalah itu secara bersama-sama. Kalau perlu pak Kabid buat di media sosial, jemaah bertanya Kakanwil menjawab,” ujarnya.
Menurut Ulyas, dalam Haji intinya kasih banyak bersabar, dan jangan banyak mengeluh.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, H. Subhan Cholid, saat memberikan meteri Kebijakan Pelayanan Jemaah Haji di Luar Negeri, menyampaikan banyak hal terkait persoalan haji di tanah suci.
“Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, memiliki tiga tugas, yang pertama kami diberikan tugas untuk menyiapkan akomodasi atau penginapan bagi seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Untuk di Mekkah saja sesuai kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi, untuk jemaah haji reguler tahun ini kurang lebih, 213.320, itu kami harus menyiapkan 60 ribu kamar di Mekkah saja,” jelasnya.
Selain itu, kata Subhan, jika di Madinah juga tidak kurang disiapkan kurang lebih 25 ribu kamar, kenapa kamarnya cuma sedikit, karena di Madinah itu jemaahnya datang bergantian. Sehingga total keseluruhan kamar yang disiapkan baik di Mekkah maupun di Madinah, tidak kurang dari 85 ribu kamar.
“Jadi jika dihitung-hitung jumlah hotel yang kami sewa di Mekkah itu 127 Hotel, namun tahun ini tentu lebih banyak, sebab ada kuota tambahan,” katanya.
Selain itu, kata Subhan, kedua mengenai makanan jemaah haji itu diberikan tiga kali sehari untuk makan di mekkah, yakni pagi, siang, dan sore menjelang malam. Persoalan makanan ini tentunya terus diperbaiki, sebab makanan ini yang disediakan harus bergizi.
“Kemudian ketiga, terkait transportasi atau BUS yang mengangkut para jemaah selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci, kami dari Kemenag terus berupaya agar semua persoalan BUS ini bisa diperbaiki, sehingga jemaah mendapatkan pelayanan nyaman dan aman,” katanya.
Selain Kakanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha, serta Direktur Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, hadiri kegiatan tersebut. Kegiatan ini juga dihadiri Anggota DPRI Komisi VIII, Matindas Janusanti Rumambi. (del)