ELSINDO, PALU- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, dr. I Komang Adi Sujendera mengungkapkan, di tahun 2024 ini Dinkes Sulteng, masih fokus di beberapa program diantaranya, mengenai stunting dan transformasi kesehatan.
Kata dia, transformasi kesehatan ini perlu dilakukan, dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit.
“Transformasi yang dimaksud salah satunya yakni alat kesehatanya, perlu adanya pengadaan alat baru yang dapat membantu melayani masyarakat lebih cepat dan nyaman untuk digunakan. Kemudian sumber dayanya perlu ditingkatkan, seperti dokter spesialisnya terutama di Kabupaten, bukan hanya di Kota Palu,” jelas dr. I Komang, di ruang kerjanya, Jumat, 5 Januari 2024.
Kata dr. I Komang, sejumlah rumah sakit di Provinsi Sulteng, saat ini sudah banyak di akreditasi khususnya yang meraih predikat paripurna. Hal ini tentunya dapat memberikan pelayanan yang prima dan terbaik untuk masyarakat.
“Berdasarkan data ada 25 RS sudah akreditasi paripurna, yang utama ada 7, dan satu RS raih madya. Jadi dari 40 RS di Sulteng, yang sudah terakreditasi tahun ini itu ada 34 RS,” ungkapnya.
Artinya, kata I Komang, masih ada enam RS belum terakreditasi, enam RS ini belum memenuhi standar terakreditasi karena masih kapasitas kecil, contohnya RS yang ada di Togean, kemudian Banggai dan lainya.
“Hal ini sebuah prestasi, karena dari 34 RS yang sudah teraktreditasi, ada 25 RS akreditasinya predikat Paripurna, artinya ini sebuah prestasi yang membanggakan,” katanya.
dr. I Komang juga mengatakan, akreditasi ini bukan hanya di rumah sakit, ada juga di Puskesmas. Di tahun 2023 ini total puskesmas yang di re- akreditasi tahun ada sebanyak 185, dari 218 puskesmas. Berarti di 2024 yang akan di re-akreditasi tinggal 33 saja.
“Kemudian yang sudah keluar hasil akreditasinya sebanyak 72 puskesmas, dari jumlah ini ada 31 raih predikat paripurna, utama 34, madya 7 puskesmas,” ujarnya.
Sementara itu, kata I Komang, terkait data stunting belum ada pengumuman, biasanya angka stunting itu diumumkan awal Januari ini, dirinya berharap angkanya menurun. Sebab pemerintah provinsi Sulteng, begitu konsen terkait program stunting ini. (del)