Kota  

Dihadiri Wakil Gubernur Sulteng, Umat Katolik Palu Rayakan Nataru di JCC

FOTO BERSAMA- Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir didampingi pejabat terkait foto bersama Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu pada Sabtu, 6 Januari 2024. FOTO: IST

ELSINDO, PALU – Ribuan Umat Katolik se-Kevikepan Palu merayakan Natal dan tahun baru (Nataru) bersama di Jodjokodi Convention Center (JCC) Palu, pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Perayaan Nataru mengusung tema “Kemuliaan bagi Allah dan damai sejahtera di bumi”  dan diikuti 10 paroki dari beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Hadir, Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir didampingi pejabat terkait.

Misa perayaan natal tersebut dipimpin langsung Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu.

Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu dalam kesempatan tersebut mengharapkan umat katolik khususnya di wilayah Kevikepan Palu agar dapat merasakan sukacita dan kegembiraan.

Ia menitipkan pesan kepada umat katolik untuk selalu hidup sesuai dengan keteladanan Yesus Kristus.

“Yesus Kristus telah lahir dan mati untuk kita semua umat manusia. Untuk itu sebagai orang yang beriman kepada Yesus maka kita juga harus hidup dalam keteladanan Yesus,” ujar Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu.

“Kegiatan yang dimotori oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Sulawesi Tengah ini dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC

Sementara itu, Wakil Gubernur Ma’mun mengatakan, perayaan Nataru ini bukan sekedar perayaan keagamaan, namun perupakan simbol kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang.

“Di momen ini kita merenungkan arti sejati dari kelahiran yesus kristus, sang pembawa damai bagi seluruh umat manusia. pesan kasih, perdamaian, dan pengampunan yang dibawa oleh yesus hendaknya senantiasa menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan penuh kebaikan dan toleransi,” ujar Ma’mun.

Ia pun mengajak umat katolik untuk memaknai sebagaimana filosofi gula yang larut tak terlihat, tapi sangat bermakna kehadirannya.

“Gula dapat memberi rasa manis pada teh dan kopi, tapi orang tetap menyebutnya teh manis dan kopi manis, bukan teh gula dan kopi gula,akan tetapi jika dikaitkan dengan penyakit barulah gula disebut penyakit gula. begitulah hidup kadang kebaikan yang ditanam tak pernah disebut, tapi sedikit saja salah dan khilaf, maka akan langsung dibesar-besarkan seolah kebaikan yang pernah dibuat sirna begitu saja,” terang Wagub.

Wagub mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada umat katholik yang telah bersinergi dan membersamai pemerintah dalam pembangunan Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2023, sehingga pertumbuhan ekonomi sulteng mencapai 13,06 persen, ipm menyentuh 70,95 atau kategori tinggi dan fiskal kita dari segi pad menembus hingga 1,95 triliun dari awalnya hanya 900 miliar per tahun 2021.

“Harapan saya semoga umat katholik tetap membersamai, mendoakan dan terus mendukung upaya-upaya pemerintah provinsi dalam membangun sulawesi tengah di tahun depan dengan menjaga persatuan dan persaudaraan.”harapnya

Disamping itu, ditahun politik saat ini wagub pun berharap umat katholik jangan mudah terbelah hanya karena perbedaan sikap dan pilihan politik.

“Umat katholik harus tetap bersatu dalam pelayanan secara sosial kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan dan juga dalam pelayanan iman kepada tuhan yang maha kuasa dengan berlandaskan spirit damai kasih natal yang menerangi sepanjang tahun,” pungkas Ma’mun. (CHL/*)