ELSINDO, PALU- Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dari berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, telah resmi dikukuhkan secara virtual, baru-baru ini, oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, Ulyas Taha, yang juga menjabat sebagai Ketua BKM Sulteng, yang menjadi pemimpin acara pengukuhan tersebut.
Ulyas Taha menegaskan, komitmen dari seluruh pengurus untuk bersama-sama membangun dan meningkatkan kesejahteraan masjid melalui BKM di semua tingkatan. Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh anggota pengurus yang telah diresmikan dan menggarisbawahi pentingnya melakukan konsolidasi dengan pengurus BKM di tingkat kota, kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan.
“Momen pengukuhan ini memiliki makna yang mendalam dalam membangun komitmen bersama guna mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan,” ujar Ulyas.
Ulyas juga mencermati perkembangan fisik masjid saat ini, yang ditandai dengan kehadiran gedung-gedung megah yang semakin maju.
“Tentang perkembangan masjid, kita melihat pertumbuhan yang pesat, di mana masjid megah semakin mendominasi pemandangan fisik. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan bahwa masjid tidak hanya menjadi bangunan megah secara visual, tetapi juga mampu memberikan makna mendalam bagi kehidupan umat di sekitarnya,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Ulyas mengatakan, tiga poin penting yang diambil dari pesan Menteri Agama. Pertama, masjid harus menjadi tempat yang nyaman, aman, dan sejahtera sesuai dengan konsep BKM.
“Kedua, masjid diharapkan menjadi pusat kegiatan umat dengan mengembangkan nilai-nilai Islam Wasathiyah, yang menekankan nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif. Hal ini dapat membantu membangun hubungan harmonis antara umat Islam dan komunitas lainnya. Ketiga, masjid dianggap sebagai wadah sinergi antara pemerintah dan umat, menciptakan komitmen bersama untuk kemajuan agama dan bangsa,” ujarnya.
Ulyas mengatakan, tanggung jawab pembangunan masjid dan kesejahteraan umat, bukanlah semata-mata tugas Kemenag, tetapi juga melibatkan berbagai ormas dan lembaga keagamaan lainnya.
“Saya berharap pengurus BKM dapat meneruskan pesan-pesan Menteri Agama ini hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa, guna memastikan pesan-pesan kesejahteraan dan harmoni dapat meresap ke seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Pengukuhan pengurus BKM ini, menurut Ulyas, mencerminkan simbol kehidupan keagamaan dan keragaman di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam upaya membangun kehidupan yang damai, harmonis, dan penuh kebersamaan melalui gerakan-gerakan keumatan dan kebangsaan yang dilaksanakan oleh BKM, dengan bekerja sama erat bersama pemerintah daerah.
“Peran BKM tidak hanya terletak di tangan Kemenag, tetapi juga melibatkan semua anggota ormas dan lembaga keagamaan. Keterlibatan semua pihak ini akan menjadi kekuatan bagi Kemenag dalam berkolaborasi secara langsung dengan masyarakat. Kantor Kemenag di kota dan kabupaten memiliki peran penting dalam merangkul dan membangun bersama pengurus dari berbagai unsur ormas dan lembaga keagamaan di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Ulyas optimistis, dengan semangat sinergi yang kuat, saya yakin jika langkah-langkah ini terus dijalankan, BKM akan memegang peran sentral dalam pengembangan masjid yang sejahtera di tengah-tengah umat, sehingga tujuan tersebut dapat kita capai bersama.
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Sulawesi Tengah. (*/AM)