ELSINDO, PALU– Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulawesi Tengah terus berkomitmen dalam mendorong penguatan pendidikan ekonomi syariah di kalangan pelajar. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar Workshop Penguatan Kurikulum Ekonomi Syariah yang berlangsung di SMKN 1 Palu pada 21 September 2024.
Workshop tersebut diikuti oleh berbagai sekolah unggulan di Palu, termasuk SMKN 1 Palu, SMKN 2 Palu, dan SMAN 1 Palu. Fokus utama dari kegiatan ini adalah membekali para guru dan siswa dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai konsep ekonomi syariah.
Ketua MES Sulawesi Tengah, Dr. Muhammad Darma Halwi, SE, MM, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Aziz Lamadjido, menekankan pentingnya mengenalkan ekonomi syariah sejak dini kepada para siswa.
Menurutnya, edukasi semacam ini sangat dibutuhkan agar generasi muda memahami perbedaan antara yang halal dan yang haram dalam aspek konsumsi dan ekonomi.
“Keterlibatan MES sangat diperlukan dalam memberikan pelatihan kepada siswa tentang bagaimana menyikapi kegiatan ekonomi sehari-hari. Mereka harus tahu mana yang halal dan mana yang haram,” ujar Darma Halwi.
Dalam sambutannya, ia berharap para guru yang telah mendapatkan pelatihan dari workshop ini dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan kepada anak didiknya, sehingga kurikulum ekonomi syariah bisa diaplikasikan dengan baik di lingkungan sekolah.
“Kami juga menargetkan agar sekolah-sekolah yang terlibat dalam program ini bisa menjadi pelopor penerapan ekonomi syariah di Sulawesi Tengah. Ke depannya, kami berencana memperluas program ini ke lebih banyak sekolah,” tambahnya.
Darma Halwi juga menyinggung filosofi dasar dalam ekonomi syariah, yang menekankan kesejahteraan dunia dan akhirat. Menurutnya, manusia sering kali keliru dalam memahami kebahagiaan, dengan menganggap harta, jabatan, dan kedudukan sebagai kunci kebahagiaan. Padahal, kesejahteraan sejati hanya bisa dicapai dengan mematuhi aturan-aturan syariah.
Dalam penutupannya, ia mengutip sabda Rasulullah SAW tentang pentingnya kesadaran terhadap halal dan haram di akhir zaman. Banyak orang, lanjutnya, tidak lagi mempedulikan nilai-nilai syariah dalam aktivitas sehari-hari, sehingga edukasi yang berkelanjutan sangat diperlukan.
Workshop ini pun menjadi langkah awal yang penting bagi terciptanya sinergi antara berbagai elemen, termasuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi Syariah (KDES), dalam memperkuat literasi ekonomi syariah di masyarakat.
Dengan adanya kolaborasi yang solid, diharapkan implementasi kurikulum ekonomi syariah bisa berjalan efektif dan memberikan dampak positif baik bagi guru, siswa, maupun masyarakat luas. (del)