Petani Sawit Merasa Dirugikan Atas Terhentinya Aktivitas PT Palma

Tangkapan layar video salah satu pengangkut buah TBS. (FOTO: ISTIMEWA)

ELSINDO, PASANGKAYU- PT Palma Sumber Lestari (PSL) salah satu perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi di desa Bulu Parigi, Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), berhenti beroperasi sejak 16 November 2024 hingga pada hari ini.

Akibat dari terhentinya aktivitas PT Palma, masyarakat petani sawit yang berada disekitarnya merasa dirugikan.

Hal ini di ungkapkan langsung Ketua SPM Zainunddin dan Ketua Buru bongkar Sawal, Selasa (19/11/2024).

“Petani merasa sangat dirugikan dengan terhentinya PT Palma beroperasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa petani sawit membawa buah sawitnya ke PT Palma karena harga buah lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

“Selain harga lebih di atas dari perusahaan sawit lainnya, jarak tempuh PT Palma juga lebih dekat,” katanya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan harapannya agar kiranya PT Palma dapat segera beroperasi dan buah petani dapat dimasukkan segera ke pabrik.

“Bila semakin lama PT Palma tidak beroperasi, takutnya buah kami akan rusak. Semoga PT Palma dapat segera kembali beroperasi,” harapnya. (*/HR)