ELSINDO, PALU– Kelurahan Silae, Kota Palu, mengadakan simulasi bencana tsunami pada Selasa, 14 Mei 2024. Kegiatan ini berlangsung di lapangan samping kantor Kelurahan Silae, Jalan Sultan Alauddin, yang menjadi titik kumpul utama.
Simulasi itu melibatkan ratusan warga dan berbagai instansi terkait, termasuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), aparat keamanan, dan PMI.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami yang sering melanda wilayah ini. Bagian dari Program Desa Tangguh Bencana (Destana).
Simulasi dimulai pada pukul 08.00 WITA dengan bunyi sirine tanda bahaya yang terdengar di seluruh wilayah Kelurahan Silae. Warga segera diarahkan untuk mengikuti prosedur evakuasi menuju titik-titik aman yang telah ditentukan sebelumnya.
FPRB, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, relawan Palang Merah Indonesia (PMI), dan aparat keamanan setempat berperan aktif dalam mengarahkan dan membantu warga.
“Simulasi ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan, masyarakat siap dan tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Palu merupakan daerah yang rawan bencana, dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi risiko dan dampaknya,” ujar Lurah Silae, Asrinda Latuo.
Olehnya itu, kata Asrinda, dengan simulasi bencana ini, masyarakat Kelurahan Silae diharapkan lebih siap dan sigap dalam menghadapi segala kemungkinan bencana yang dapat terjadi, sehingga meminimalkan korban jiwa dan kerugian materiil.
“Suksesnya kegiatan ini tidak lepas dari peran fasilitator Silae. Terima kasih atas kerja keras dalam mendampingi masyarakat khususnya dalam bidang kebencanaan,” ujar Asrinda.
Selama simulasi, beberapa skenario bencana diperagakan, termasuk penanganan korban luka-luka, pendirian posko darurat, dan distribusi logistik bantuan. Sebelumnya, Forum PRB telah mendapatkan pelatihan dasar tentang pertolongan pertama dan cara-cara evakuasi yang aman dari PMI Kota Palu.
Fahrul, salah seorang warga Kelurahan Silae, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas simulasi ini. “Saya merasa lebih tenang karena sekarang saya tahu langkah-langkah yang harus diambil jika bencana benar-benar terjadi. Simulasi ini sangat bermanfaat bagi kami semua,” ungkapnya.
Simulasi ini merupakan bagian dari tahapan program Desa Tangguh Bencana (Destana). Wakil Koordinator RMC 3 Moh Toufin dan Ariel, Fasilitator Kota Palu Rosnita dan Eka Wardani Bandi, serta fasilitator Kelurahan Besusu Barat dan Fasilitator Kelurahan Lere turut hadir. (*/del)