Yasin Soroti Kemiskinan Ekstrem, Dorong Pertanian dan Perikanan di Donggala

Cabup Donggala, Moh. Yasin, saat silaturahmi dengan warga Labean, pada Kamis, 17 Oktober 2024. (FOTO: ISTIMEWA)

ELSINDO, DONGGALA– Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Donggala nomor urut 5, Moh Yasin dan Syafiah Basir, menggelar pertemuan silaturahmi dengan warga Desa Labean pada Kamis (17/10/24). Dalam acara tersebut, Yasin menyoroti persoalan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan utama di Kabupaten Donggala dan menawarkan solusi melalui pengembangan sektor pertanian dan perikanan.

“Situasi yang kita hadapi saat ini, terutama dalam hal kesejahteraan dan tingginya angka kemiskinan ekstrem, sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Sekitar 51.000 jiwa di Kabupaten Donggala masih berada di bawah garis kemiskinan, dan banyak di antaranya belum memiliki pekerjaan tetap. Meski sebagian bekerja sebagai petani, pekerjaan mereka sering kali hanya mencukupi kebutuhan harian,” ujar Yasin.

Menurutnya, Kabupaten Donggala memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, terutama di sektor pertanian dan perikanan. Namun, ia menyayangkan bahwa potensi ini belum dikelola secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Donggala memiliki kekayaan alam yang melimpah. Dua sektor unggulan, yaitu pertanian dan perikanan, memiliki peluang besar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal,” tambahnya.

Yasin mengusulkan agar kedua sektor tersebut dijadikan prioritas dalam pembangunan daerah. Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah perlu lebih serius dalam mengembangkan sektor pertanian dan perikanan melalui penguatan sumber daya manusia, penerapan teknologi modern, dan digitalisasi.

“Pembangunan daerah harus memprioritaskan pertanian dan perikanan dengan memaksimalkan pengelolaan potensi yang ada,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat Donggala bergantung pada sektor-sektor ini. “Hampir 70 persen penduduk Donggala menggantungkan hidup mereka pada pertanian dan perikanan. Oleh karena itu, alokasi anggaran daerah harus lebih berpihak pada pengembangan kedua sektor ini,” tandasnya. (*/del)