2024, Kinerja BSI Area Palu Tumbuh Positif

Area Manager BSI Palu, Puja Nur Arief mengikuti kegiatan BYOND DAY yang dikemas dalam event Fun Walk pada Minggu (1/12/2024), di Lapangan Vatulemo (car free day/CFD). Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai SuperApp Byond by BSI. FOTO : DOKUMENTASI BSI.

ELSINDO, PALU – Terhitung Januari hingga Desember 2024, kinerja PT Bank Syariah Indonesia Kantor Area Palu menunjukkan pertumbuhan positif yang signifikan. Hampir semua indikator kinerja keuangan lainnya seperti aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga tercatat tumbuh dobel digit.

“Selama setahun ini kita alami pertumbuhan dobel digit dari mulai penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Kebetulan kami berfokus ke rasio dana murah (CASA), seperti tabungan dan Giro,” kata Area Manager BSI Palu, Puja Nur Arief, Senin, 9 Desember 2024.

Sementara dari segi penyaluran pembiayaan, BSI Area Palu juga berfokus kepada segmen konsumer, mikro dan juga bisnis investasi emas. Puja Nur Arief mengaku bahwa kinerja setahun yang mengalami pencapaian tertinggi di beberapa produk adalah gadai dan cicil emas. 

“Kami terus memperbaiki layanan termasuk adanya SuperApps yang baru dilaunching, selain menambah jumlah EDC, layanan QRIS, serta akses BSI Agen. Tabungan Bisnis BSI merupakan produk perbankan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan finansial, baik itu usaha mikro, kecil, maupun menengah,” katanya. 

Kata dia dari beberapa produk pembiayaan BSI terdapat Produk Cicil Emas yang pertumbuhannya meningkat. Menurutnya, produk ini sangat memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring dengan meningkatnya tren investasi emas saat ini di masyarakat.

“Pembiayaan cicil emas BSI sejak merger yang dipicu peningkatan harga emas secara signifikan. Kami bersyukur sekarang ini sejalan dengan kinerja perusahaan yang semakin solid dan kegiatan marketing yang kami lakukan kepada nasabah setia,” ujarnya. 

Sementara berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah, kinerja perbankan syariah mengalami peningkatan nilai aset tercatat sebesar Rp3,14 triliun atau 16,30 persen yoy.

“Pembiayaan syariah juga demikian, masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 76,25 persen yoy menjadi Rp2,82 triliun dan penghimpunan DPK tumbuh sebesar 25,00 persen yoy menjadi Rp2,00 triliun,” kata Kepala OJK Sulteng, Triyono Rahardjo beberapa waktu lalu. (FA)