Daerah  

Bupati Morut ‘deadline’ Bank Sulteng tuntaskan penyaluran beasiswa mahasiswa paling telat 15 Januari 2022

Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi meminta Bank Sulteng untuk menuntaskan penyaluran dana beasiswa kepada para mahasiswa asal Morut yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia paling telat 15 Januari 2022. FOTO: ISTIMEWA

ELSINDO, MORUT– Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi meminta Bank Sulteng untuk menuntaskan penyaluran dana beasiswa kepada para mahasiswa asal Morut yang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia paling telat 15 Januari 2022.

“Bapak bupati memberikan ‘deadline’ alias batas waktu 15 Januari 2022. Beliau sudah tegaskan begitu kemarin,” kata Wabup Morut H. Djira kepada Media Center Delis dan Djira (MCDD), Jumat, 7 Januari 2022.

Kemarin, kata Wabup, bupati juga sudah menyurati resmi Bank Sulteng untuk menanyakan mengapa penyaluran dana beasiswa ini sangat terlambat.

“Padahal dana beasiswa untuk semua mahasiswa yang terdaftar dan memenuhi syarat untuk mendapatkannya, sudah ditransfer ke Bank Sulteng untuk dimasukkan ke rekening masing-masing mahasiswa sebelum akhir tahun 2021,” ujarnya.

Sekitar 2.600an mahasiswa Morut menerima bantuan beasiswa ini sebesar Rp2 juta dan sebagian lainnya menerima bantuan penyelesaian studi. Namun sampai saat ini, masih banyak mahasiswa yang mempertanyakan mengapa mereka belum juga menerima.

Keterangan yang dikumpulkan MCDD menyebutkan bahwa salah satu kendala yang menyebabkan keterlambatan pencairan dana beasiswa adalah karena Bank Sulteng mewajibkan mahasiswa penerima untuk membuka rekening di Bank Sulteng.

Itu sebabnya sepekan menjelang akhir tahun 2021, ratusan mahasiswa antre di Bank Sulteng Kolonodale dan Beteleme untuk membuat rekening baru.

Hal ini dibenarkan Kepala Cabang Bank Sulteng Kolonodale Sutikno Intam, bahkan menyebutkan bahwa mahasiswa yang berada di luar Sulteng, orang tuanya bisa mewakili anaknya membuat rekening.

“Untuk kelancaran pembuatan rekening ini, kami membuka pelayanan bahkan sampai malam hari,” ujar Ito, panggilan akrab Sutikno Intam.

Namun Bupati Delis dan Wabup Djira menyesalkan aturan Bank Sulteng yang mewajibkan mahasiswa membuat rekening di Bank Sulteng untuk penyaluran beasiswa ini.

“Dinas P dan P kan sudah mengirim data mahasiswa bersama nomor rekening masing-masing. Mahasiswa yang rekeningnya ada di bank lain, maka Bank Sulteng seharusnya tinggal mentransfer saja,” ujarnya.

“Wah, sebetulnya tidak perlu mewajibkan mahasiswa membuka rekening di Bank Sulteng karena mereka sudah punya rekening di bank lain,” ujar Wabup Djira.

Ia minta Bank Sulteng fokus menyelesaikan pencairan dana beasiswa ini agar tuntas pada kesempatan pertama.(**)