Kadisdik Sulteng Harap Citra SMKN 2 Palu Dijaga Dengan Baik

Disdik
Kadisdik Sulteng, Yudiawati Vidiana, saat menjadi Pemimpin Upacara di SMKN 2 Palu, Senin, 27 Mei 2024. (FOTO: FADEL)

ELSINDO, PALU– Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati Vidiana, menjadi pimpinan upacara di SMK Negeri 2 Kota Palu, pada Senin, 27 Mei 2024.

Selain Kadisdik Sulteng, Yudiawati, tampak hadir juga Sekretaris Disdik Sulteng, Asrul Achmad, Kepala Bidang Pembinaan SMK, Zulfikar Is Paudi dan Kepala Cabang Dinas Wilayah 1 Kota Palu dan Sigi, Kristi.

Berbagai hal yang disampaikan oleh, Kadisdik Sulteng, Yaudiawati. Di antaranya yakni, mengenai informasi yang beredar di media sosial bahwa akan terjadi demo yang dilaksakan oleh sejumlah oknum dari unsur siswa, orangtua, bahkan ada alumninya, yang berlangsung di DPRD Sulteng.

“Saya harap persoalan yang terjadi di internal sekolah perlu dikomunikasikan dengan baik. Kami di Dinas Pendidikan, membuka ruang untuk menerima laporan, jika tidak ada saya, ada pak Sekretaris, ada juga pak Kabid, begitupun ada Kacabdis. Jadi saya rasa ini perlu dibicarakan secara baik-baik,” kata Yudiawati.

Menurut Yudiawati, kata-kata yang disampaikan di media sosial, yang tidak sesuai fakta bisa berbahaya sekali, apalagi menyingung orang dan mencemarkan nama baik, ini bisa dipidanakan dan itu masuk dalam pidana pelangaran ITE.

“Saya kira apa yang mengenai biaya Praktik Kerja Lapangan (PKL), berdasarkan laporan ke saya sudah disepakati dengan para orangtua siswa, jadi sebenarnya tidak ada masalah. Namun setelah kami lihat dan rasionalkan, maka telah ditetapkan kemarin biaya PKL itu sebesar Rp790 ribu, dari jumlah yang ditetapkan sebelumnya Rp1.250.000,” jelasnya.

Namun, kata Yudiawati, untuk siswa yang kurang mampu atau penerima KIP, tentunya ada pengecualian, bisa diberikan dispensasi tertentu.

“Saya harap semuanya menjaga citra sekolah yang kami cintai ini. Sebab SMKN 2 Palu ini adalah sekolah pusat keunggulan,” ungkapnya.

Yudiawati mengimbau, kepada siswa dan guru, jangan mudah menerima informasi yang dapat merugikan diri sendiri. Apabila ada oknum yang memanasi atau memprovokasi, silahkan laporkan.

“Olehnya itu kepada anak-anakku belajar dengan giat, jangan mengikuti kegiatan-kegiatan yang tidak penting diluar sana, fokus belajar saja, sebab orangtua mungkin sudah berusaha dengan maksimal, menyekolahkan kita. Tentunya mereka menginginkan masa depan anaknya lebih baik lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Palu, Loddy Surentu mengatakan, mengenai biaya PKL tersebut telah dirapatkan bersama orangtua siswa dan telah disepakati.

“Kesepakatan ini ada berita acaranya, jadi saya pikir tidak ada masalah. Namun karena ada masukan-masukan, sehingga di rasionalkanlah bersama ibu Kadis kemarin, ditetapkanlah biaya PKL Rp790 ribu persiswa,” katanya.

Loddy menegaskan, tidak mungkin semua siswa disamakan, pasti ada yang di dispensasi seperti siswa yang kurang mampu. Pihak sekolah juga mengerti, hanya saja memang kebijakan itu pasti ada yang tidak terima, maka dari itu komunikasikanlah dengan baik, pintu kepala sekolah terbuka besar.

“Intinya persoalan ini adalah komunikasi, perlu dijalin secara seksama, dan kita bicarakan dengan baik,” pungkasnya.

Setelah upacara Kadisdik Sulteng mendampingi Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulteng terkait Demo yang dilakukan siswa, perwakilan orangtua, alumni dan LBH. Dalam pertemuan itu apa yang disampaikan Kadisdik Sulteng dapat di terima oleh peserta demo. (del)