ELSINDO, PALU- Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), Universitas Muhammadiyah Palu, menggelar Talkshow Sharing Session Inovasi Finansial dan Bisnis Dalam Era Digital, di Aula Rektorat Unismuh Palu, Sabtu, 9 Maret 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismu Palu.
Adapun narasumber dalam Talkshow Sharing Session Inovasi Finansial dan Bisnis di Era Digital yakni, Wakil Rektor III Unismuh Palu, Dr. Moh Yusuf Hasmin, Perwakilan PT Phintraco Sekuritas Sulteng, Ardianto, Milenial Activists, Yudhistira, dan CEO Transdata, Ir. Ihksan Syarifuddin.
Wakil Rektor III Unismuh Palu, Dr. Moh Yusuf Hasmin mengatakan, era saat ini tidak terlepas dari mananya era digitalisasi, juga tidak terelepas dari namanya peran dari gen z dan milenial, menuju Indonesia emas kedepan.
“Dari 300 ribu lebih penduduk Kota Palu, itu sekitar 75 persen atau 200 ribu lebih mempunyai handphone android, berbicara tentang inovasi bisnis juga berbicara persoalan android, karena di dalamnya semua ada. Jadi persoalan ini tidak hanya sebelum era digitalisasi harus datang langsung, sekarang bisa juga biar hanya dalam rumah-pun kita sudah bisa belanja,” ujarnya.
Apalagi, kata Yusuf, anak-anak muda sekarang ini perlu inovasi-inovasi baru, olehnya itu melalui Talkshow ini, ada pemikiran dan inovasi yang dibangun, untuk menghasilkan finansial.
“Bebicara tentang finansial ini, tentunya tidak terlepas dengan persoalan perut dan digitalisasi,” ungkapnya.
Olehnya itu, Yusuf berharap, mahasiswa berperan mengembangkan bidang usaha melalui program mahasiswa wirausaha, diharapkan melalui program ini proposalnya dapat dibuat, sehingga mahasiswa dapat berwirausaha.
Sementara itu, Milenial Activists, Yudhistira, menyampaikan harapan kepada mahasiswa yakni melek terhadap dunia digital, jangan mau digerus oleh digitalisasi itu sendiri, sebagai mahasiswa haru menjadi kontroler terhadap dunia digital itu. “Jika kita dikontrol oleh duni digital, bakal susah nantinya, tidak akan lahir inovasi bisnis, karena bingung mau buat apa,” katanya.
CEO Transdata, Ir. Ihksan Syarifuddin mengungkapkan, semua apa yang di diskusikan saat ini sebenarnya di google itu banyak.
“Kita mengalami satu era dimana menghadapi yang namanya overload information, jadi informasi yang masuk ke kita sudah sudah terlalu banyak, jadi semua sudah dapat mengetahui apa itu gen Z, media sosial, dan digitalisasi lainya,” ujarnya.
Ikhsan mengatakan, ketika berbicara soal wirausaha kurikulumnya sebenarnya bukan bercerita, bukan masuk pada pengetahuan, sementara yang namanya wirausaha itu mewujudkan. Jadi ruang seorang wirausaha itu ada pada konteks eksekusi atau praktik di lapangan.
“Saya berharap sepulang dari forum ini, mahasiswa mendapatkan point penting untuk direnungi sebagai Gen Z, berdasarkan data 27 persen penduduk Indonesia ada Gen Z, dan 75 persen referensi pekerjaan yang diinginkan oleh Gen Z itu adalau kewirausahaan,” jelasnya.
Pada kesempatan, Muhammad Akbar, selaku Head of Public Relation KSPM Unismuh Fakultas Ekonomi, bahwa perlu mengaggas kegiatan postif bagi mahasiswa di era 5.0. (del)