Opini  

Proyek Abadi

Oleh: N. Muhammadong

Jalan palu parigi
adalah nadi.
Mengular di antara
gunung yang terkoyak,
dan jurang yang
menganga.

Jalan itu tak pernah lelah
menjamu longsor.
Menyimpan tangis dari
setiap korban yang
tertimbun.

Setiap retakan adalah
peringatan.
Setiap longsor adalah
ratapan.
Berita musibah sudah
Menjadi luka lama
yang terus berulang.

Truk proyek,
meraung tiada henti.
Gunung dikikis,
jalan dilebarkan.
Aspal digelar,
tebing ditegakkan.
Jalan itu semakin renta.
Rapuh dihempas oleh
alat-alat raksasa.

Di balik hiruk-pikuk
proyek abadi itu,
tentu ada kantong
yang terus menebal.
Seperti tebalnya laporan,
yang selalu hidup
dalam lembaran anggaran
negara.