BPDPKS, Ditjenbun dan LPP Agro Nusantara Adakan Pelatihan Kepemimpinan Untuk Pekebun Sawit Pasangkayu

Perwakilan Manajemen PT LPP Agro Nusantara, Rizki Angga Anggita, Plt Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Agustina Palimbong, Sekretaris Dinas (Sekdis dinas) Perkebunan Peternakan Kabupaten Pasangkayu. FOTO : ISTIMEWA

ELSINDO, PALU – Pekebun sawit menjadi ujung tombak perkebunan dan lanskap bisnis kelapa sawit di Indonesia. Untuk mendorong kualitas produktivitas dan hasil perkebunan, kecapakan pekebun menjadi hal krusial. Mencapai hal tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian mengadakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit. 

Melalui Data Rekomendasi Teknis, para pekebun sawit di daerah penghasil sawit mendapat undangan untuk mendapatkan pelatihan. LPP Agro Nusantara sebagai salah satu penyelenggara pelatihan mengadakan Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi yang diikuti sebanyak 30 peserta yang berasal dari Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. 

Pelatihan ini berlangsung empat hari di Kota Palu, yang terhitung mulai 26-29 (Senin-Kamis) Agustus 2024. Para peserta akan mendapatkan materi berupa pembelajaran teori di kelas misalnya mengenai Teori Kepemimpinan, Efektivitas Kepemimpinan, Dasar-Dasar Manajemen. 

Hadir pula di kegiatan itu, Perwakilan Manajemen PT LPP Agro Nusantara, Rizki Angga Anggita, Plt Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Agustina Palimbong, Sekretaris Dinas (Sekdis dinas) Perkebunan Peternakan Kabupaten Pasangkayu.

Plt Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Agustina Palimbong menyampaikan bahwa jumlah untuk keseluruhan lahan sawit rakyat wilayah Sulawesi Barat yang sudah terdata secara izin usaha dan legalitas oleh pemerintah kurang lebih seluas 108.443 hektar. 

“Khusus di Kabupaten Pasangkayu luas lahan sawit rakyat atau yang dikelolah masyarakat sekitar 59.433 hektar. Sementara ada juga pengusaha yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit sebanyak 16 unit perusahaan,” katanya. 

Selain itu, Pemerintah Sulawesi Barat juga memberikan beasiswa kepada 20_an orang anak-anak pekebun sawit yang telah memenuhi syarat. Pihaknya mengupayakan agar setiap tahun anak dari para petani sawit di Sulawesi Barat yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut.

“Karena daerah kami di Sulawesi Barat menjadi sentra perkebunan sawit, jadi secara langsung harus di programkan untuk hal seperti ini. Salah satu tujuan utama kita adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian dan perkebunan sawit rakyat,” ungkapnya.

Sementara Perwakilan Manajemen PT LPP Agro Nusantara, Rizki Angga Anggita, menambahkan bahwa secara praktik, pekebun tentu sudah memiliki kemampuan yang biasanya diturunkan atau dilihat dari praktik pekebun lain. 

“Tetapi praktik yang good dan precision belum tentu dimiliki. Praktik-praktik baik inilah yang menjadi sasaran pelatihan ini. Supaya pekebun tidak hanya menjalankan kebiasaan, tapi memahami hal apa yang sebaiknya dilakukan untuk memaksimalkan fungsi lahan,” ujar RizKi 

Rutin dilaksanakan setiap tahun, program pelatihan yang disediakan BPDPKS dan Ditjenbun terdiri dari jenis pelatihan teknis maupun non teknis (manajerial). Dalam pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan materi tetapi juga praktik ideal yang bisa diterapkan di kebun masing-masing. Dengan desain ini, selain mendapat ilmu baru, kemampuan peserta juga meningkat baik dari segi bisnis dan skill sebagai pekebun.

Hal ini selaras sekaligus mendukung pemerintah dengan tujuan utama mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan melalui peningkatkan produktivitas dan perbaikan pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Di tahun 2024 ini, BPDPKS dan Ditjebun menyelenggarakan 11 jenis pelatihan bagi total 6.437 orang peserta. 

Dilaksanakan secara serempak, BPDPKS dan Ditjebun menggandeng 15 lembaga pelatihan dan menyasar pekebun dari 14 provinsi di Indonesia. Dilihat dari total peserta, jumlah penerima manfaat program ini naik signifikan dari tahun sebelumnya. Sebagai salah satu penyelenggara, LPP Agro Nusantara dipercaya menyelenggarakan 43 judul pelatihan dengan 11 jenis pelatihan. 

Secara total, LPP Agro Nusantara melatih sejumlah 1.339 peserta secara bertahap dalam periode April – September 2024. Jumlah peserta ini merupakan 21% dari total Data Rekomendasi Teknis. Adapun wilayah pelaksanaan pelatihan ini diadakan di 7 provinsi yaitu: Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah yang terdiri dari 11 kabupaten. (FA)