ELSINDO, PALU– Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Sulawesi Tengah (FKUB Sulteng) mengajak semua pihak di daerah tersebut untuk bersama-sama mewujudkan Sulteng sebagai provinsi dengan indeks kerukunan tertinggi.
Sekretaris FKUB Provinsi Sulteng, Dr. Haji Munif Aziz Godal, mengungkapkan bahwa FKUB Sulteng memiliki cita-cita untuk masuk dalam tiga besar indeks kerukunan umat beragama tertinggi.
“Dengan cita-cita ini, FKUB Sulteng terus berupaya agar provinsi ini bisa menjadi salah satu yang terbaik dalam kerukunan umat beragama,” ujar Munif Aziz Godal, saat perayaan Halal Bi Halal yang diadakan oleh FKUB Provinsi Sulteng, yang melibatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng dan tokoh lintas agama.
Acara Halal Bi Halal yang bertema “merawat kerukunan umat untuk Sulteng yang damai dan harmonis” melibatkan Pemprov Sulteng, Forkompimda Sulteng, serta tokoh dan pemuda lintas agama dari agama Katolik, Buddha, Islam, Protestan, dan Hindu.
Munif Godal menekankan bahwa FKUB Sulteng, sebagai wadah untuk tokoh-tokoh lintas agama, bertekad meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, dengan memperkuat toleransi antar umat beragama.
Dalam upaya tersebut, FKUB Sulteng telah melaksanakan berbagai program, termasuk program muhibbah kerukunan yang melibatkan tokoh lintas agama dalam silaturahim dan dialog dengan pimpinan dan umat organisasi keagamaan.
Selain itu, FKUB Sulteng juga terus menggencarkan pemahaman moderasi beragama di kalangan pelajar dan masyarakat luas di 12 kabupaten dan satu kota se-Sulteng.
“Tetapi upaya ini akan lebih optimal jika didukung oleh kerjasama dari berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan Sulteng yang rukun, damai, dan toleran,” tambahnya.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, yang diwakili oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Sulteng, memberikan dukungan penuh terhadap tekad FKUB Sulteng untuk menjadikan Sulteng sebagai provinsi dengan indeks kerukunan umat beragama tertinggi.
“Tentunya diharapkan akan terus menciptakan dan menumbuhkan kebersamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan dalam hubungan sosial keagamaan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya untuk meninggalkan sekat-sekat perbedaan dan membangun komitmen bersama demi meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Sulteng.(**)