ELSINDO, PALU – Terkait dengan penyerapan hasil pangan atau produksi petani dan peternak lokal masih menjadi fokus utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kanwil Sulawesi Tengah.
“Intinya kami siap menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal untuk memenuhi permintaan pasar di Sulteng khususnya di Kota Palu,” kata Pemimpin Bulog Kanwil Sulteng, David Susanto saat dihubungi media ini, Selasa, 17 Januari 2023.
Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Dimana isu krisis ekonomi dan pangan sedikit banyaknya memberikan kekhawatiran terhadap keberlangsungan usaha.
“Pangan seperti ayam potong, telur, dan komoditi yang stok berada dalam daerah, kita selalu menyerap. Tidak ingin kami ambil diluar, seperti telur itu rentan kalau kita ambil dari luar, perjalanan jauh dua sampai tiga minggu bakal mempengaruhi kualitas,” katanya.
Sebagai perusahaan bergerak dibidang pangan, lanjut dia, Bulog tentunya menyadari betul akan perannya sebagai salah satu entitas penghubung pelaku usaha dengan konsumen agar menjaga keseimbangan harga dan semua diuntungkan baik pelaku usaha maupun konsumen.
“Harga harus dijaga ritmenya, jangan terlalu mahal di konsumen, jangan terlalu murah di produsen. Ini merupakan pilar yang diemban yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi dimana melibatkan pelaku usaha lokal didalamnya,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Bulog Sulteng juga dalam memberdayakan pelaku usaha memiliki jaringan kemitraan Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh Sulawesi Tengah. Jaringan ini memungkinkan pendistribusian pangan-pangan Bulog dengan harga yang dapat dikontrol.
“Di Sulteng sudah ribuan jaringan kami. Kita distibusikan juga pangan ke pelaku sehingga masyarakat dapat memanfaatkan RPK untuk berbelanja kebutuhan dengan harga terjangkau,” terangnya. (TIM)