ELSINDO, PARIGI– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) inisiatif terkait Sistem Pertanian Organik, Selasa (22/10/2024). Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan, Kompleks Perkantoran Kabupaten Parigi Moutong.
Sosialisasi dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Mawardin, serta dihadiri oleh sejumlah Anggota DPRD Sulteng dari daerah pemilihan Parigi Moutong, di antaranya Dr. I Nyoman Slamet, M.Pd, Rachmat Syah Tawainella, Yusuf, S.P, Hartati, S.H, dan Feri Budiutomo.
Dalam sambutannya, I Nyoman Slamet menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting karena melibatkan masyarakat serta para pemangku kepentingan. “Ranperda ini akan mengatur tata kelola sistem pertanian organik, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada petani dan peternak,” ujarnya.
Ranperda ini, lanjutnya, mencakup pengaturan mulai dari proses pembenihan, pembibitan, metode penanaman, hingga tata kelola budi daya pertanian organik. Dengan regulasi tersebut, petani akan didorong untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang diharapkan dapat mengatasi persoalan kelangkaan pupuk dan harga yang mahal.
Pada sesi tanya jawab, masyarakat menyambut baik adanya Ranperda ini. Mereka berharap regulasi ini dapat memberikan solusi atas masalah pertanian, khususnya terkait kelangkaan pupuk. Menanggapi hal tersebut, I Nyoman Slamet menegaskan bahwa pertanian organik akan menjadi salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. “Perda ini akan menjadi angin segar bagi para petani,” tambahnya.
Ia juga menekankan perlunya pemerintah mengaktualisasikan regulasi ini ke dalam program nyata, seperti menyediakan pasar khusus untuk pemasaran pupuk organik. “Sebelum disahkan, Ranperda ini akan melalui proses konsultasi dan pengayaan agar bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat serta meningkatkan produksi pertanian,” tutupnya.(**)
