ELSINDO, PALU- Suasana haru dan sedih masih membekas di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu, atas tiga siswanya yang mengalami musibah terseret air sungai di sekitar lokasi wisata Air Terjun Wera, pada pekan lalu.
Doa bersama pun digelar oleh Madrasah tersebut, untuk dua siswa yang telah wafat dan satu siswa yang masih dalam pencarian (hilang), segera ditemukan.
Tampak sejumlah siswa dan para guru, serta para alumni, Kepala MAN 2 Palu, Syamsu Nursi, dan para orangtua korban, hadir mengikuti doa bersama dengan begitu khusyu membaca surah Yasin dan dzikir tahlil untuk para almarhum maupun almarhumah, di Masjid Al-Ikhlas MAN 2 Palu, Senin 4 Maret 2024.
Kepala MAN 2 Palu, Syamsu Nursi mengungkapkan, doa bersama ini dilaksanakan untuk mengenang tiga siswanya, yang terkena musibah di lokasi wisata air terjun Wera tersebut.
“Kami tidak menyangka setelah upacara Senin lalu, merupakan tanda pamitan terakhir dari tiga siswa tersebut, sebab setelah upacara semua siswa kelas XII termasuk tiga siswa yang terkena musibah tersebut yakni, Almarhumah Ma’nadila, Almarhum Nurhidayat, dan Muhajirin masih sempat bersalaman dengan semua dewan guru. Namun kembali lagi semua itu atas takdir Allah Swt,” kata Syamsu.
Siswa dan Guru Berharap Muhajirin Segera Ditemukan
Syamsu terus mengajak, kepada semua siswa dan guru tetap berikhtiar dan berdoa, sebab sampai dengan saat ini masih ada satu lagi siswa MAN 2 Palu yakni Muhajirin, belum ditemukan jasadnya.
“Kita tidak mengetahui bersama apa yang terjadi, apakah jasad Muhajirin masih hidup atau sudah meninggal, olehnya kami terus mendoakan yang terbaik untuk siswa tersebut,” ungkapnya.
Menurut Syamsu, sudah cukup usaha yang dilakukan baik dari tim Basarnas, beberapa para relawan, pihak kepolisian, unsur desa di Wera, pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian terhadap satu siswanya.
“Semoga jasad Muhajirin ini, bisa segera ditemukan, apakah dalam keadaan meninggal ataupun ada mujizat dari Allah Swt bisa selamat. Dengan berakhirnya atau diberhentikannya status pencarian sementara yang diputuskan oleh pihak Basarnas, kurang lebih tujuh hari. Tetapi saya harap kita tetap berikhtiar dan berkomunikasi dengan baik melalui media sosial maupun secara langsung,” ujarnya.
Mungkin saja, kata Syamsu, ada yang mendapatkan informasi atau kabar kedepanya, semoga satu lagi siswanya ini bisa dapat ditemukan.
“Tentunya kita merasa kehilangan dengan kepergianya para siswa tersebut, sebab seyogyanya hari ini mereka akan mengikuti ujian akhir semester, dan akan mengakhiri studinya di MAN 2 Palu,” katanya.
Syamsu juga mengatakan, terkait kegiatan diluar sekolah untuk sementara saat ini dihentikanya, apalagi cuaca saat ini tidak menentu.
“Saya kembali ingatkan kepada para siswa agar musibah ini dijadikan suatu pelajaran penting, jika sudah selesai mengikuti kegiatan di sekolah maka langsung pulang ke rumah, jangan lagi berkeliaran diluar sekolah, utamanya juga dengarkan saran orangtua,” pungkasnya. (del)
*Follow Official WhattsApp Channel elsindo.id untuk mendapatkan berita update seputar sulteng dengan mengklik tautan ini.